Dukung proses pendidikan, FK USK bangun laboratorium keterampilan dasar

Banda Aceh (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala membangun gedung skill laboratorium atau laboratorium keterampilan dasar untuk mendukung proses pendidikan di kampus tersebut.

"Pembangunan gedung ini sangatlah penting dalam mendukung proses pendidikan di FK USK," kata Dekan FK USK Dr dr Safrizal Rahman di Fakultas Kedokteran USK, Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela
peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut oleh Rektor USK Prof Marwan di Darussalam, Banda Aceh.

Ia menjelaskan inisiasi pembangunan gedung Skill laboratorium sudah dimulai sejak periode dekan sebelumnya. Namun karena terkendala berbagai hal sehingga pembangunannya baru bisa dilaksanakan sekarang.

Ia mengatakan kehadiran gedung tersebut bukan hanya memberikan dampak positif secara wujud fisiknya, tapi juga mampu membangun kepercayaan diri FK USK di jajaran fakultas kedokteran lainnya di Indonesia.

Menurut dia selama ini ada sejumlah kegiatan nasional belum mampu dilaksanakan FK USK karena keterbatasan fasilitas.

Pihak berharap dengan kehadiran gedung skill lab mampu membuka peluang bagi Fakultas Kedokteran USK untuk menjadi tuan rumah berbagai kegiatan penting, termasuk ujian kompetensi untuk pendidikan spesialis dan subspesialis.

“Insya Allah, setelah gedung ini selesai, kegiatan-kegiatan tersebut dapat terlaksana, sehingga berdampak langsung pada efisiensi, baik bagi institusi maupun mahasiswa,” katanya.

Rektor USK Prof Marwan mengatakan pihaknya siap mendukung terwujudnya gedung skill lab yang merupakan tempat belajar fundamental bagi mahasiswa kedokteran.

"Kualitas pembelajaran pendidikan dokter sangat ditentukan oleh fasilitas yang tersedia, termasuk gedung skill lab ini," katanya.

Selain pembangunan gedung Skill Lab, perhatian besar juga USK diberikan pada rencana pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USK.

Di mana saat ini penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan berbagai dokumen pendukung lainnya telah USK laksanakan termasuk proses pengajuan pinjaman atau hibah luar negeri (PHLN) untuk proyek tersebut sudah masuk tahap pembahasan di Bappenas.

Baca juga: KKN USK usung literasi anak di Bireuen