Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Banda Aceh menyatakan untuk periode Juli dan Agustus bertambah dua  Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dari sebelumnya sebanyak 148 unit.

"Penambahan dua unit FKTP kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen BPJS Kesehatan dalam menghadirkan  kemudahan akses layanan jaminan kesehatan nasional (JKN)," kata Kepala BPJS Kesehatan  Cabang Banda Aceh, Manna di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikan usai kegiatan publik ekspose pengelolaan program dan keuangan BPJS Kesehatan tahun 2024 yang dipaparkan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti secara daring.

Ia menjelaskan fasilitas kesehatan yang bertambah dalam upaya mendekatkan layanan dengan peserta tersebut berada di kawasan Aceh Besar dan Pidie.

Ia mengatakan saat ini pihaknya juga sedang melakukan verifikasi FKTP yang mengajukan kerja sama dengan BPJS Kesehatan sebagai upaya memberikan layanan kepada masyarakat dalam wilayah kerja yakni Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie dan Pidie Jaya.

"Pada dasarnya kita akan bekerja sama dengan FKTP yang mengajukan kerja sama dengan tetap memperhatikan jumlah kepesertaan dalam wilayah tersebut," katanya.

Ia mengatakan dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat, BPJS Kesehatan juga terus menghadirkan beragam terobosan termasuk inovasi layanan berbasis digital di fasilitas kesehatan seperti aplikasi mobile JKN, layanan administrasi PANDAWA, voice interractive JKN (VIKA) dan care center 165.

Ia menyebutkan total biaya yang dibayarkan untuk seluruh layanan kesehatan yang digunakan peserta sepanjang tahun 2024  sebesar Rp1,9 triliun.

Adapun jumlah peserta yang telah tercaver JKN di BPJS Cabang Banda Aceh mencapai 99,15 persen dari total penduduk untuk wilayah kerja dalam lima kabupaten/kota itu sebanyak 1.368.683 penduduk.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti  mengatakan BPJS Kesehatan berkomitmen menghadirkan kemudahan akses layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah pedalaman dan perbatasan. 

"Sepanjang tahun 2024, layanan Program JKN semakin dekat dengan masyarakat melalui berbagai kanal layanan digital, on site, serta kerja sama dengan fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil," katanya.

Ia menyebutkan jumlah kepesertaan Program JKN 2024 mencapai 278,1 juta peserta atau 98,45 persen.

Baca juga: BPJS ajak pemberi kerja daftar penuh program jaminan ketenagakerjaan



Pewarta: M Ifdhal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025