Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Prof Abdul Mukti meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan SMK Muhammadiyah Banda Aceh.

"Pembangunan sekolah ini bukan hanya hajat Muhammadiyah Aceh, tetapi bersama dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik," kata Prof Abdul Mukti, di Banda Aceh, Jumat.

SMK Muhammadiyah Banda Aceh ini dibangun pada lahan yang diwakafkan oleh warga Muhammadiyah Aceh seluas 2.259 meter. Pembangunan sekolah ini nantinya juga bakal dibantu Kemendikdasmen.

Pada SMK Muhammadiyah Banda Aceh ini direncanakan bakal dibuka untuk tiga jurusan lebih dulu, yakni teknik audio-video, kendaraan ringan dan busana.

Mukti menjelaskan, pembangunan SMK Muhammadiyah Banda Aceh ini bukan unit sekolah baru, tetapi kelanjutan dari gedung sekolah yang sudah ada sebelumnya.

"Jadi SMK Muhammadiyah ini sudah berdiri cukup lama, hanya saja masih bergabung dengan SMA Muhammadiyah di Banda Aceh. Karena itu, sekali lagi pembangunan ini bukan unit sekolah baru, tapi bagian dari pengembangan," ujarnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah mewakafkan lahan tersebut untuk pembangunan SMK Muhammadiyah Banda Aceh ini. Diharapkan, ada bantuan dari lainnya termasuk Pemerintah Aceh.

Baca: Delapan sekolah Muhammadiyah Aceh berstatus unggul, jumlah pelajar meningkat

"Terima kasih, karena lahan untuk SMK ini adalah wakaf dari Pak Mahdi beserta keluarga. Insya Allah nanti proses wakafnya segera diurus, ikrar wakafnya sudah ada, mudah-mudahan nanti bisa dapat dibantu oleh pihak-pihak terkait," katanya.

Mukti juga berterima kasih kepada Gubernur Aceh, Bupati Aceh Besar, Wali Kota Banda Aceh, Wali Nanggroe Aceh serta semua pihak yang telah mendukung rencana pembangunan SMK Muhammadiyah Banda Aceh ini.

Dalam kesempatan ini, dirinya juga menegaskan bahwa pembangunan gedung sekolah merupakan bagian dari program prioritas Presiden Prabowo dalam rangka membangun generasi Indonesia berkualitas sesuai dengan Asta Cita keempat.

Di mana, kata dia, sesuai dengan APBN 2025 yang sudah disetujui oleh DPR RI, kementerian juga bakal merehabilitasi dan renovasi 10.440 satuan pendidikan di seluruh Indonesia, dan sebagiannya ada di Aceh.

"Ini bagian dari komitmen Presiden bahwa pendidikan yang bermutu itu, salah satu syaratnya dan prasyaratnya adalah gedung atau fasilitas pendidikan berkualitas sesuai standar yang telah ditetapkan," kata Prof Abdul Mukti.

Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Aceh, A Malik Musa mengucapkan terima kasih kepada Mendikdasmen telah membantu membangun sekolah SMK Muhammadiyah Banda Aceh tersebut.

Dirinya berharap, setelah peletakan batu pertama ini, proses pembangunannya ke depan juga dapat dibantu oleh Pemerintah Aceh, termasuk pengembangan kedepannya.

"Terima kasih Mendikdasmen yang telah mendukung pembangunan SMK Muhammadiyah ini. Kita berharap ke depan ada kehadiran dan dukungan Pemerintah Aceh," demikian A Malik Musa.

Baca: Akademisi Unmuha dan Ahmad Dahlan teliti soal budaya organisasi di Thailand
 



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025