Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan digitalisasi pelayanan bus Trans Koetaradja sebagai salah satu upaya memudahkan masyarakat untuk mengakses bus angkutan publik tersebut.
"Digitalisasi ini untuk memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat, apalagi pergerakan bus Trans Koetaradja dapat dipantau secara real time," kata Plt Sekda Aceh, M Nasir, di Banda Aceh, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan M Nasir usai melaunching layanan Trans Koetaradja digital, di Depo Trans Koetaradja Kompleks Terminal Tipe A Batoh, Banda Aceh.
Baca juga: DPRK Banda Aceh: Trans Koetaradja mudahkan transportasi warga
Digitalisasi pelayanan angkutan umum tersebut dengan menghadirkan aplikasi khusus Trans Koetaradja yang bisa di download melalui Play Store android. Sementara untuk pengguna iPhone juga bakal dirilis pada App Store nantinya.
Nasir menyampaikan, dengan aplikasi ini pengguna dapat memantau pergerakan bus secara online dan real time, serta bisa melacak lokasi halte terdekat dengan pengguna. Sehingga, masyarakat bisa merencanakan perjalanan lebih efisien dan akurat.
"Jadi, tujuan kita tidak ada lagi Trans Koetaradja yang datang terlambat ke halte-halte. Kemudian, tidak ada lagi pelayanan kurang ramah, karena semuanya dapat dilihat dan terpantau," ujarnya.
Dirinya menambahkan, Trans Koetaradja merupakan salah satu tonggak penting dalam membangun sistem transportasi umum yang modern, aman, nyaman, dan terjangkau di ibu kota provinsi Aceh.
Kehadirannya sejak 2016 lalu, sudah memudahkan mobilitas masyarakat, terutama transportasi bagi pelajar dan mahasiswa, pedagang kecil, penyandang disabilitas, serta dukungan terhadap berbagai kegiatan/event lokal dan nasional seperti PON Aceh-Sumut lalu.
"Maka, ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh masyarakat untuk mendukung aktivitas sehari-hari, berbelanja ke pasar, dan Trans Koetaradja juga mendukung para wisatawan yang dapat ke Banda Aceh," kata M Nasir.
Sementara itu, Kepala Dishub Aceh, Teuku Faisal menyebutkan bahwa aplikasi tersebut memiliki beberapa fitur utama, dapat memantau pergerakan bus secara online dan real time, bisa menginformasikan waktu tunggu di halte atau kedatangan bus secara akurat.
Selanjutnya, aplikasi ini juga dapat melacak halte dan bus terdekat dari posisi pengguna. Kemudian, pengguna juga dapat menyampaikan keluhan secara langsung melalui aplikasi tersebut.
"Serta yang tidak kalah penting nya dapat memberikan informasi cara untuk mencapai suatu destinasi wisata tertentu yang diinginkan pengguna, mudahkan wisatawan atau yang baru dapat ke Banda Aceh dan sekitarnya," katanya.
Sebagai informasi, Bus Trans Koetaradja pertama beroperasi sejak 2016 dan terus mengalami penambahan, pada awal hanya sebanyak 25 unit, dan saat ini telah mencapai 59 unit bus.
Untuk jumlah halte permanen di 2016 sebanyak 16 unit, kini berjumlah 94 unit. Tahun 2016 rute yang dilayani hanya satu rute, saat ini sudah menjadi 14 rute. Kemudian, panjang jalan yang dilalui pada 2016 sepanjang 12,6 Km, sekarang mencapai 184,4 km dalam wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
Dirinya menegaskan, bahwa meski dengan banyaknya perubahan atau perkembangan Bus Trans Koetaradja itu, tetapi untuk masyarakat masih mendapatkan layanan bus tersebut secara gratis.
"Semua berubah, kecuali satu yang tidak berubah, yaitu bus Trans Koetaradja yang masih gratis untuk masyarakat Aceh. Terima kasih Pemerintah Aceh dan komitmen tinggi untuk melayani masyarakat," demikian Teuku Faisal.
Baca juga: Bus Trans Koetaradja beroperasi kembali di Banda Aceh - Aceh Besar
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025