Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh mencatat pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Aceh selama Maret 2025 atau bulan Ramadhan 1446 Hijriah mencapai 1,6 juta transaksi.
"Dari sisi jumlah transaksi, pada Maret 2025 telah terdapat 1,6 juta transaksi QRIS di Aceh," kata Kepala Perwakilan BI Aceh, Agus Chusaini, di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Agus Chusaini dalam kegiatan "Halal Bihalal Penggiat Digitalisasi Sistem Pembayaran dan Ekonomi Syariah” di Kota Banda Aceh.
Agus menyampaikan, berdasarkan pencatatan mereka, sampai dengan Maret 2025, telah terdapat 668.579 user QRIS di Aceh, atau tumbuh 21,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy) sebanyak 549.101 user.
Baca: BSI targetkan 2 juta transaksi QRIS di Aceh
"Sejalan dengan kenaikan pengguna, merchant QRIS juga telah tumbuh sampai dengan 195.327 merchant atau naik sebesar 32,94 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 146.931 merchant," ujarnya.
Agus menyampaikan, salah satu fokus Bank Indonesia saat ini adalah peningkatan akseptasi digital melalui peningkatan edukasi literasi keuangan non tunai.
QRIS, kata dia, dibuat untuk mendukung inklusi keuangan masyarakat melalui struktur biaya yang kompetitif. Di mana, Bank Indonesia menetapkan transaksi di bawah Rp500 ribu tidak dibebankan tarif, sedangkan transaksi di atas Rp500 ribu hanya dikenakan tarif 0,3 persen.
Sebagai upaya peningkatannya, BI Aceh terus melakukan berbagai upaya kolaborasi bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), pemerintah daerah, dan mitra lainnya melalui kegiatan strategis dan penyelenggaraan event.
"Kolaborasi ini untuk meningkatkan minat dan experience masyarakat dalam bertransaksi menggunakan QRIS," demikian Agus Chusaini.
Baca: BI catat volume pembayaran QRIS di Aceh capai 14,49 juta transaksi
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025