Aceh Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menyebutkan sebanyak 325 imigran etnis Rohingya masih ditampung di lokasi penampungan sementara di Lapangan Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.

"Sampai saat ini, masih ada sebanyak 325 imigran etnis Rohingya yang ditampung di Lapangan Seuneubok Rawang," kata Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur Syamsul Bahri di Aceh Timur, Jumat. 

Syamsul Bahri mengatakan ratusan imigran etnis Rohingya di penampungan sementara tersebut dijaga petugas dari UNHCR, lembaga dunia yang menangani pengungsi internasional serta melibatkan masyarakat setempat.

"Kami juga berharap semua imigran etnis Rohingya tersebut bisa segera dipindahkan dari penampungan sementara di Kabupaten Aceh Timur. Apalagi banyak di antara mereka melarikan diri dari penampungan tersebut," katanya.

Baca: Wagub sebut kehadiran Rohingya di Aceh meresahkan

Gelombang pendaratan imigran etnis Rohingya berulang kali terjadi di Kabupaten Aceh Timur. Pada 19 November 2023, tercatat sebanyak 36 imigran etnis Rohingya ditemukan dalam sebuah truk.

Kemudian, sebanyak 50 imigran etnis Rohingya mendarat di Desa Seuneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, pada 14 Desember 2023. Selanjutnya, sebanyak 131 imigran etnis Rohingya mendarat di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, pada 1 Februari 2024.

Berikutnya, sebanyak 93 imigran etnis Rohingya ditemukan mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, pada 31 Oktober 2024. Sebanyak 116 imigran etnis Rohingya terdampar di Kuala Ujung Perling, Desa Paya Peulawi, Kecamatan Bireuem Bayeun, pada 30 November 2024.

Serta pada 5 Januari 2025, sebanyak 264 imigran etnis Rohingya mendarat di pesisir Pantai Alue Bu Tuha, Kecamatan Pereulak Barat, dan sebanyak 76 mendarat di Pantai Leuge, Kecamatan Peureulak, pada 30 Januari 2025.

Baca: Sebanyak 15 Rohingya di Aceh Timur melarikan diri dari penampungan



Pewarta: Hayaturrahmah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025