Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan Aceh dapat menjadi contoh nyata mewujudkan kekuatan budaya dapat mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.
"Salah satu langkah untuk mewujudkan itu adalah dengan sinergi antara penguatan sektor ekonomi kreatif, pengembangan wisata halal, digitalisasi aset budaya dan pelestarian warisan sejarah," kata Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan sejalan dengan arahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Fadhlullah, Pemerintah Aceh terus memperkuat program wisata halal, yang menjadi bagian integral dari strategi pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya dan nilai-nilai lokal.
Adapun beberapa langkah konkret yang tengah dijalankan antara lain penyusunan Roadmap Pengembangan Destinasi Wisata Halal, pembentukan Tim Percepatan Wisata Halal, serta penyiapan SDM pelaku wisata yang kompeten dan berdaya saing.
Baca: Disbudpar targetkan kunjungan ke Aceh 10 juta wisatawan
"Kami ingin memastikan bahwa wisata halal di Aceh tidak hanya memenuhi prinsip-prinsip syariah, tetapi juga mampu memberikan pengalaman wisata yang menarik, otentik dan berkelas dunia," katanya.
Selain itu, Disbudpar Aceh juga tengah mendorong program digitalisasi museum sebagai bagian dari strategi optimalisasi aset-aset budaya milik pemerintah.
"Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian institusi museum, memperluas akses edukasi budaya secara digital, serta mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan museum," katanya.
Ia menambahkan program penyelamatan dan revitalisasi cagar budaya juga menjadi fokus, karena Cagar budaya adalah identitas dan kekayaan sejarah Aceh yang harus dijaga dan dihidupkan kembali, baik sebagai sarana edukasi maupun sebagai sumber inspirasi bagi pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata.
"Kami optimis sinergi yang terbangun akan menjadikan Aceh sebagai contoh nyata kekuatan budaya dapat mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal," katanya.
Baca: FOTO - Situs cagar budaya Masjid Bueng Sidom di Aceh Besar
Pewarta: M IfdhalEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025