Banda Aceh (ANTARA) - Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan utang Pemerintah Kota Banda Aceh dalam 100 hari pertama masa jabatannya.

“Komitmen kita adalah menyelesaikan persoalan-persoalan kota yang memang menyangkut bagaimana agar anggaran ini benar-benar kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, menyusun visi misi yang ada, terutama menyelesaikan utang kota Banda Aceh,” kata Illiza di Banda Aceh, Rabu, usai dilantik oleh Gubernur Aceh.

Berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Keuangan Kota (BPKK) Banda Aceh, Pemko Banda Aceh mengalami defisit pada 2024 sebesar Rp39,8 miliar, dengan proyeksi utang pada 2025 mencapai sekitar Rp86 miliar.

Illiza optimis dalam 100 hari kerjanya mampu menyelesaikan utang dan memperbaiki pengelolaan anggaran untuk memberikan keleluasaan finansial yang lebih baik bagi Pemkot Banda Aceh, meskipun terjadi efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang berdampak pada beberapa sektor.

“Efisiensi tetap ada dampaknya, tetapi kita tetap optimis membenahi pengelolaan anggaran kita. Insyaa Allah kita lebih leluasa. Kita tidak mau membiasakan untuk berutang,” katanya.

Selain itu, Illiza memastikan hak-hak pegawai di Kota Banda Aceh akan terpenuhi agar mereka dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Baca: Satukan visi kolaborasi dengan BUMN, Illiza: Banda Aceh gak boleh tambah utang baru

“Kami pastikan gaji bagi PNS di Kota Banda Aceh benar-benar tepat waktu dan juga menyiapkan gaji ke-14,” katanya.

Dalam sambutannya saat dilantik, Illiza juga meminta kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, agar aset Balai Meuseuraya Aceh (BMA) yang saat ini dikelola Provinsi dapat dikembalikan kepada Kota Banda Aceh.

“Saat kampanye, kami meminta kepada Bapal Fadhlullah (Wakil Gubernur Aceh) agar aset Kota Banda Aceh yang sudah diserahkan ke Provinsi yang hari ini bernama Balai Meuseuraya Aceh (BMA) dan dijanjikan akan dikembalikan kepada Kota Banda Aceh,” katanya.

Ia berharap Gubernur Aceh dapat menyetujui permintaan tersebut guna menambah sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kota Banda Aceh.

“Mudah-mudahan ini juga disetujui oleh Pak Muzakir Manaf agar ke depan kita mempunyai tambahan PAD dari pengelolaan gedung BMA yang ada,” katanya.

Baca: Dilantik Mualem, Illiza-Afdhal resmi pimpin Kota Banda Aceh hingga 2030
 



Pewarta: Nurul Hasanah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025