Banda Aceh (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh membutuhkan 150 hingga 200 kantong darah setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pasien di berbagai rumah sakit, tetapi hanya mampu memenuhi sekitar 80 persen dari kebutuhan tersebut.
“Kami masih menghadapi kendala dalam pemenuhan stok darah. Terkadang kebutuhan meningkat, sementara jumlah pendonor tidak mencapai target,” kata Ketua PMI Banda Aceh Ahmad Haeqal Asri di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa PMI Banda Aceh setiap harinya menggalang darah di gedung PMI dan melalui unit mobil keliling.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar ajak masyarakat rutin donor darah
Mereka menargetkan 100 kantong darah dari donor di gedung dan 100 kantong dari donor di unit mobil keliling PMI yang ditempatkan di instansi pemerintahan dan lokasi lainnya. Akan tetapi, realisasinya sering kali tidak mencapai target.
“Di gedung, meskipun targetnya 100 kantong, terkadang hanya terkumpul 20 hingga 30 kantong per hari,” katanya.
Sementara itu, kebutuhan darah terus meningkat, terutama akibat penyakit musiman seperti infeksi tropis, serta kasus kecelakaan, operasi, kanker, dan cuci darah.
Di sisi lain, setiap harinya ada sekitar 50 pasien talasemia dengan jumlah transfusi mencapai 100 kantong per hari yang harus dipenuhi, belum termasuk kebutuhan bagi pasien kanker, operasi, dan hemodialisis.
Meski demikian, Haeqal memastikan bahwa kebutuhan darah bagi pasien talasemia di Banda Aceh masih dapat terpenuhi.
“Alhamdulillah, kebutuhan darah untuk pasien talasemia sejauh ini masih bisa terpenuhi. Rumah sakit juga mulai mengatur metode transfusi agar lebih efisien,” katanya.
Haeqal menyebutkan bahwa saat ini PMI Banda Aceh memiliki sekitar 150 ribu pendonor dalam basis datanya, tetapi hanya sekitar 3.000 hingga 4.000 pendonor yang aktif setiap bulan.
Untuk meningkatkan jumlah donor, dia mengungkapkan bahwa PMI Banda Aceh tengah merancang strategi jemput bola dengan menghubungi pendonor secara langsung serta menyiapkan tim medis untuk melaksanakan donor darah di lokasi yang ditentukan oleh pendonor.
“Kita punya rencana seperti itu guna mencukupi kebutuhan darah saat bulan Ramadhan nanti. Tahun lalu, stok darah cukup, tetapi tahun ini kami harus memastikan tidak sampai mengalami kekosongan total,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Haeqal juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif mendonorkan darah. Ia mengatakan bahwa selain bermanfaat bagi kesehatan, donor darah juga merupakan bentuk sedekah yang dapat menyelamatkan banyak nyawa.
“Satu kantong darah bisa membantu beberapa pasien yang sangat membutuhkan. Darah bukan sekadar obat, bagi pasien dengan kondisi kritis, darah adalah nyawa,” katanya.
Baca juga: Pendam IM gelar donor darah peringati HUT penerangan
Pewarta: Nurul HasanahEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025