Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah menjadi penggerak dan pilar utama pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kabupaten Aceh Besar Trizna Darma di Aceh Besar, Sabtu, mengatakan untuk menjadi pilar ekonomi daerah, UMKM harus terus berinovasi agar produk-produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
"UMKM memiliki peran strategis menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, kami terus mendorong UMKM menjadi penggerak perekonomian daerah," katanya.
Sebagai pilar penggerak perekonomian, kata dia, Pemkab Aceh Besar juga berkomitmen memberikan berbagai fasilitas dan pendampingan agar para pelaku UMKM dapat berkembang dan naik kelas.
Sebagai bentuk komitmen mendorong pertumbuhan UMKM, kata Trizna Darma, Pemkab Aceh Besar meluncurkan berbagai program strategis di antaranya pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM.
"Pelatihan dan pendampingan ini diberikan agar pelaku UMKM lebih adaptif terhadap perkembangan pasar, kemudahan akses permodalan melalui kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan, hingga digitalisasi serta pemasaran daring," kata Trizna Darma.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengajak pelaku UMKM memanfaatkan platform digital, seperti marketplace dan media sosial, guna memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk.
Pemerintah daerah juga secara rutin menyelenggarakan pameran dan ekspo produk lokal untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari Kabupaten Aceh Besar ke pasar yang lebih luas.
"Upaya yang dilakukan tersebut diharapkan dapat membantu UMKM dalam membangun jaringan bisnis, menarik minat investor, serta meningkatkan omset usaha," kata Trizna Darma.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, jumlah UMKM di Provinsi Aceh mencapai 424.850 usaha, terdiri 423.178 usaha mikro, 1.470 usaha kecil, dan 202 usaha menengah.
Sebagian besar UMKM ini tersebar di wilayah pesisir timur dan sekitar ibu kota provinsi Aceh, termasuk Aceh Besar, yang memiliki potensi besar dalam sektor perdagangan dan industri kreatif.
Ratusan ribu UMKM tersebut bergerak di berbagai bidang, seperti kuliner, kerajinan tangan, pertanian, dan industri kreatif, telah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
"UMKM di Kabupaten Aceh Besar masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses modal, rendahnya literasi digital, serta sulitnya menembus pasar yang lebih luas," kata Trizna Darma.
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025