"Pelatihan ini untuk meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Lhokseumawe Anwar Ali di Lhokseumawe, Senin.
Ia menjelaskan, Pemkot terus mendorong keberadaan UMKM untuk berkembang dan maju, sehingga berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat serta mengembangkan produk lokal.
Maka yang terpenting, kata Anwar, ialah kualitas produk yang harus dapat dipertahankan, memiliki kemasan yang higienis dan menarik.
Kemudian produksinya berkelanjutan, memiliki perajin yang lengkap, promosi secara masif baik secara konvensional maupun digital, ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Lhokseumawe Mohammad Rizal mengatakan pelatihan itu berlangsung mulai 13 - 17 Mei 2024, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik Kota Lhokseumawe.
Kata dia, Pemkot Lhokseumawe memiliki rumah kemasan yang ditargetkan akan beroperasi kembali pada 2024, sehingga para pelaku UMKM dapat menghemat pengeluaran dalam membuat kemasan produknya yang higienis dan menarik perhatian konsumen.
“Kita targetkan rumah kemasan bisa digunakan oleh para pelaku UMKM, sehingga mereka tidak lagi memesan kemasan di Medan maupun Banda Aceh, jelas ini lebih menghemat pengeluaran mereka," ujarnya.
Baca juga: Bea Cukai promosikan produk UMKM di Aceh
Pewarta: Khalis SurryEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025