Meulaboh (ANTARA Aceh) - Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tengku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, mewajibkan kurikulum muatan lokal tentang syariat Islam untuk mendorong tegaknya penerapan agama secara kaffah (menyeluruh).
Ketua STAIN TDM Dr Syamsuar, MAg, di Meulaboh, Selasa mengatakan, Provinsi Aceh secara umum yang memiliki kekhususan dalam penerapan syariat Islam sehingga perguruan tinggi agama diharapkan menjadi ujung tombak penegakan syariat.
"Aceh layak dijual keluar dengan versi syariat Islam kaffahnya, ujung tombaknya adalah perguruan tinggi, apalagi kita dibeck up dana pemerintah. Sekarang saja untuk kurikulum sudah kita memasukan muatan lokal syariat Islam di Aceh," katanya.
Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers dalam rangka sosialisasi penerimaan mahasiswa baru jalur SPAN dan UM PTKIN di Sekber Jurnalis Aceh Barat, acara tersebut dihadiri pejabat struktural kampus serta dosen pengajar.
Drs Syamsur menjelaskan, perguruan tinggi tersebut juga mempelajari tentang Khazzanah Islam untuk memperkenalkan secara permulaan kepada mahasiswa/i fase kejayaan Islam di Aceh dan di dunia untuk diketahui dan pengkajian lebih lanjut.
Kemudian terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan seluruh seluk beluk tentang Aceh, baik budaya, sejarah, etnik dan semua berkenaan dengan "Acehnologi" masa lalu sehingga memiliki nilai relegi mendalam terhadap sejarah peradaban Islam.
"Kemudian ke-11 prodi wajib memasukan matakuliah Acehnologi, karena itu tidak pernah luntur menceritakan klasik Aceh, pertengahan dan abad modern. Kampus STAIN TDM akan memajukan Aceh dalam menjual sisi syariat, bukan syariat buatan," tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan, terhadap upaya tersebut pihak kampus terus melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri, disamping memperkenalkan produk di Aceh dengan semua disiplin ilmu agama untuk menarik minat asing kuliah di darah itu.
Demikian halnya fasilitas saran dan prasarana yang kini terus dioptimalkan, salah satunya adalah pembangunan gedung baru untuk kampus diarea 50 hektare, berdampingan dengan lokasi kampus Universitas Teuku Umar (UTU) di Alu Penyareng.
Dr Syamsuar menyampaikan, untuk menuju peningkatan status perguruan tinggi tentunya harus melengkapi syarat dan ketentuan dari Kementrian Agama RI, semua itu sedang dirintis untuk memajukan sektor pendidikan agama Islam di Provinsi Aceh.
Sebab keberadaan kampus STAIN TDM sangat strategis mewakili wilayah barat dan selatan Aceh, saat ini juga mahasiswa di perguruan tinggi itu berasal hampir dari semua kabupaten/kota di Aceh, bahkan dari luar daerah.
"Tenaga dosen pengajar sudah cukup, namun untuk upaya peningkatan status menuju Institut Agama Islam Negeri (IAIN), kemudian UIN, itu masih belum. Salah satu terobosan saat ini kita membuka penerimaan 26 tenaga dosen pengajar," katanya menambahkan.
Pada tahun ajaran 2017/2018, pihaknya sudah mulai mengumumkan kembali jalur penerimaan mahasiswa baru untuk 11 prodi dan tiga jurusan di kampus itu yang dapat diikuti oleh seluruh masyarakat di Indonesia secara terbuka.
Pendaftaran dimulai 4 Maret-7 April 2017, tahap kedua seleksi dimulai 13-26 April 2017, tahap ketiga pengumuman 1 Mei 2017 dan tahap terakhir adalah pendaftaran ulang pada 23 Mei 2017, tahapan tersebut berlaku secara nasional untuk 56 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Pewarta: AnwarUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025