Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan antrean panjang kendaraan oleh masyarakat di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerahnya terjadi akibat pemadaman listrik berkepanjangan. pasca bencana alam baniir bandang yang teriadi pada Rabu (26/11) lalu.

"Ada kepanikan di masyarakat, ada panic buying sehingga warga ramai-ramai beli minyak," kata Bupati Aceh Barat di Meulaboh, Selasa.

Menurutnya, dampak masih adanya pemadaman listrik di Kabupaten Aceh Barat,. sehingga membuat masyarakat ramai-ramai membeli BBM untuk kebutuhan kendaraan bermotor maupun untuk mesin genset.

Dampak yang ditimbulkan akibat fenomena tersebut telah mengakibatkan antrean panjang kendaraan di setiap SPBU di Kabupaten Aceh Barat sehingga menyebabkan terganggunya arus lalu-lintas di jalan raya.

Antrean panjang kendaraan di setiap SPBU Aceh Barat tidak terjadi pada pagi hingga. sore hari, namun fenomena ini terjadi hingga malam hari.

Namun, kata Tarmizi, tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan momentum tersebut untuk menimbun minyak (BBM), lalu kemudian menjual dengan harga tinggi kepada masyarakat lainnya guna mengambil keuntungan secara pribadi.

Fenomena beli BBM dalam jumlah banyak ini dimanfaatkan oleh sekelompok masyarakat setelah pemerintah melalui Kementerian ESDM Republik Indonesia membebaskan pembelian BBM tanpa menggunakan barcode terkait bencana alam.

Akibat aksi beli BBM secara besar-besaran juga menyebabkan stok BBM di SPBU cepat habis karena banyak masyarakat yang melakukan pembelian.

Sebagai upaya mencegah terjadinya penimbunan BBM subsidi dan penyalahgunaan BBM, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah membentuk tim khusus bersama TNI, Polri dan Satpol PP guna melakukan pemantauan di setiap SPBU dan pangkalan penjualan gas elpiji.

Hal ini dimaksudkan untuk memastikan tidak adanya pihak tertentu yang memanfaatkan situasi bencana alam, untuk mengeruk keuntungan pribadi dengan menjual harga BBM dan elpiji dengan harga mahal sehingga memberatkan masyarakat, katanya.

"Saya pastikan siapa pun yang menjual BBM dan elpiji dengan harga mahal, akan ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Tarmizi.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat gunakan dana BTT Rp8 miliar untuk beli bantuan korban banjir



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025