Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memaparkan rencana pengembangan ekowisata mangrove Nipah di Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, sebagai salah satu potensi wisata unggulan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta.

“Ekowisata Nipah merupakan salah satu potensi wisata unggulan yang dimiliki Kabupaten Aceh Barat yang diprediksi dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Aceh Barat,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat Marhaban mewakili Pj Bupati Aceh Barat dalam keterangan tertulis diterima di Meulaboh, Jumat malam.

Menurut Marhaban, ekowisata Nipah diharapkan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif dan menumbuhkan geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi masyarakat Aceh Barat. 

Tidak hanya Kabupaten Aceh Barat, pertemuan bersama Menparekraf itu juga melibatkan delapan kabupaten/kota lainnya di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki objek destinasi pariwisata.

Diantaranya seperti Kabupaten Aceh Tengah, Walikota Mojokerto, Bupati Mojokerto, Bupati Konawe Kepulauan, Pj Bupati Kepulauan Sangihe, Bupati Biak Numfor, serta Bupati Berau.

Pada pertemuan tersebut, Sekda Aceh Barat, Marhaban, menjelaskan secara rinci potensi Ekowisata Manggrove Nipah Aceh Barat yang dapat menjadi destinasi wisata baru di wilayah Barat Selatan Aceh, sekaligus dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan UMKM di Kabupaten Aceh Barat. 

Sedangkan, untuk pelaksanaan teknis nya dipaparkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, Dr Kurdi.

Kurdi mengatakan dari Provinsi Aceh, hanya ada dua kabupaten yang di undang yakni Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Tengah dan masing-masing kabupaten turut memberikan presentasi.

Sementara itu, dalam arahannya Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan untuk mewujudkan pembangunan Ekowisata Nipah Samatiga di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh harus melibatkan seluruh pemangku kebijakan termasuk dukungan penuh dari semua elemen masyarakat, serta peran aktif pengurus Rumah Sandi Indonesia chapter 4 regional Aceh yang digawangi oleh Mainar Novita. 

"Pemerintah provinsi Aceh InshaAllah dalam tahun ini akan menggelontorkan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) sekitar Rp5 miliayar,” katanya.

Sementara dana yang dibutuhkan untuk pembangunan tempat pariwisata tersebut sebesar Rp 43 miliar, dengan asumsi berlaku mekanisme sharing anggaran.

Untuk itu, Sandi berjanji akan mendukung proses pembiayaan melalui sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) pariwisata tahun 2024, tentunya dengan catatan memasukkan objek destinasi Ekowisata Pariwisata Nipah sebagai lokasi prioritas DAK tahun 2024 tuturnya. 

Pada kesempatan itu, Sekda Aceh Barat didampingi sejumlah pejabat daerah lainnya juga menyerahkan secara simbolis usulan proposal dan Detail Engineering Design ekowisata manggrove Nipah Aceh Barat kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. 
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025