Meulaboh (ANTARA Aceh) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Aceh mencatat jumlah pelaku pasar modal tumbuh mengembirakan dari 2.784 orang pada 2015 menjadi 3.200 orang sampai Maret 2016.
Kepala Kantor BEI Aceh, Thasrif Murhadi di Meulaboh, Kamis, mengatakan secara keseluruhan transaksi di bursa efek di provinsi paling ujung barat Indonesia itu per hari Rp4 miliar-Rp5 miliar dengan dengan aset yang dikelola mencapai Rp750 miliar.
"Secara keseluruhan transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) per hari Rp5-Rp6 triliun, untuk Aceh per hari capai Rp5 miliar. Kalau dibilang kecil ya masih kecil, tapi itu tantangan kita meningkatkan literasi masyarakat Aceh tentang pasar modal Indonesia," sebutnya.
Pernyataan tersebut disampaikan usai sosialisasi pengenalan, pelayanan konsumen dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan pengenalan industri pasar modal di aula setdakab Aceh Barat yang dihadiri pelaku usaha dan perbankan.
Thasrif mengakui, pihaknya lebih mendorong pelaku pasar modal kesaham karena bersifat kepemilikan, sehingga diharapkan masyarakat Aceh menjadi pemilik perusahaan-perusahaan prospek di Indonesia.
"Kita lebih mendorong kesaham kartena kepemilikan, jadi diharapapkan masyarakat aceh menjadi pemilik perusahaan prospek di Indonesia, jadi dengan pasar modal ini bisa pemerataan pemilik perusahaan," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, di Provinsi Aceh paling banyak pelaku pasar modal memiliki saham pada finansial, infrastruktur dan consumer, apalagi pihaknya sekarang konsen meningkatkan partisipasi masyarakat berinvestasi di saham setelah peluncuran program "yuk nabung saham".
Kata Thasrif, program tersebut sebagai edukasi untuk mengajak masyarakat yang selama ini kebiasaan menyimpan menjadi invesmen socity, sehingga setiap pelaku pasar modal mendapatkan keuntungan dari setiap aset yang ada.
Kepala Kantor BEI Aceh, Thasrif Murhadi di Meulaboh, Kamis, mengatakan secara keseluruhan transaksi di bursa efek di provinsi paling ujung barat Indonesia itu per hari Rp4 miliar-Rp5 miliar dengan dengan aset yang dikelola mencapai Rp750 miliar.
"Secara keseluruhan transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) per hari Rp5-Rp6 triliun, untuk Aceh per hari capai Rp5 miliar. Kalau dibilang kecil ya masih kecil, tapi itu tantangan kita meningkatkan literasi masyarakat Aceh tentang pasar modal Indonesia," sebutnya.
Pernyataan tersebut disampaikan usai sosialisasi pengenalan, pelayanan konsumen dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan pengenalan industri pasar modal di aula setdakab Aceh Barat yang dihadiri pelaku usaha dan perbankan.
Thasrif mengakui, pihaknya lebih mendorong pelaku pasar modal kesaham karena bersifat kepemilikan, sehingga diharapkan masyarakat Aceh menjadi pemilik perusahaan-perusahaan prospek di Indonesia.
"Kita lebih mendorong kesaham kartena kepemilikan, jadi diharapapkan masyarakat aceh menjadi pemilik perusahaan prospek di Indonesia, jadi dengan pasar modal ini bisa pemerataan pemilik perusahaan," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, di Provinsi Aceh paling banyak pelaku pasar modal memiliki saham pada finansial, infrastruktur dan consumer, apalagi pihaknya sekarang konsen meningkatkan partisipasi masyarakat berinvestasi di saham setelah peluncuran program "yuk nabung saham".
Kata Thasrif, program tersebut sebagai edukasi untuk mengajak masyarakat yang selama ini kebiasaan menyimpan menjadi invesmen socity, sehingga setiap pelaku pasar modal mendapatkan keuntungan dari setiap aset yang ada.
Pewarta: Pewarta : AnwarUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025