Kuala Simpang (ANTARA) - Wakil Kepala Polisi Resor Aceh Tamiang Kompol T Heri Hermawan bersama Dinas Koperindag setempat  melakukan monitoring ketersediaan minyak goreng (migor) di mini market, swalayan dan gosir di Pasar Pagi Kota Kuala Simpang.

Waka Kapolres meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan (panic buying) yang justru bisa menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran.

“Bagi masyarakat yang melihat adanya dugaan penimbunan minyak goreng segera laporkan ke pihak berwajib,” tegas Kompol T Heri Hermawan di Kuala Simpang, Kamis.

Baca juga: Kapolres pantau ketersedian minyak goreng di Aceh Tengah

Waka Polres Aceh Tamiang Kompol T Heri Hermawan turun mengecek harga pasar didampingi jajaran terdiri Kabag Ops Kompol Ahmad Arief Sanjaya, Kasat Reskrim Iptu Fauzan Zikra dan Kasi Humas AKP Untung Sumaryo. Sedangkan perwakilan Diskoperindag Aceh Tamiang yang ikut Kasie Metrologi, Standarisasi dan Tertib Niaga  Ayzulhan.
Dalam hal ini polisi berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi minyak goreng di wilayah hukum Polres Aceh Tamiang.

Baca juga: Aceh Selatan distribusikan 8,9 ton minyak goreng curah

“Pemantauan barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng ini sebagai upaya menghindari terjadinya penimbunan dari pedagang dan distributor ‘nakal’,” ucapnya.

Sementara dari beberapa tempat yang didatangi petugas, persediaan minyak goreng masih cukup, belum ada ditemukan dugaan penimbunan. Namun begitu harga minyak goreng curah masih terbilang mahal. Padahal sudah ada kerja sama antara Disperindag Pemkab Aceh Tamiang dengan Kementerian Perdagangan RI menunjuk distributor resmi minyak goreng curah dengan harga yang sudah ditentukan Rp12.800/kg.

Baca juga: Pemprov gelar pasar murah se Aceh, sediakan 202 ton minyak goreng

Aparat kepolisian masih menemukan di Pasar Pagi Kuala Simpang harga minyak goreng curah Rp14.000 per liter dan minyak goreng kemasan Rp18.000. Namun untuk stok minyak goreng masih aman tidak terjadi kelangkaan.

“Namun kita terus melakukan pengawasan tentang distribusi minyak goreng ini agar menjelang bulan Ramadhan kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi, kata Kompol T Heri Hermawan.

Kasie Metrologi, Standarisasi dan Tertib Niaga  Ayzulhan menjelaskan untuk harga minyak goreng para pedagang tidak mengikuti lagi HET yang ditetapkan oleh pemerintah. Pedagang telah diberi relaksasi berdasarkan Surat Edaran Mendag RI Nomor 09/2022 tentang Relaksasi Penerapan Harga Minyak Goreng Sawit Kemasan Sederhana dan Kemasan Premium.

“Jadi harga minyak goreng curah dan kemasan sudah normal kembali. Namun HET minyak goreng sejauh belum dicabut oleh pemerintah, ini hanya relaksasi sifatnya,” jelas Ayzulhan.

Menurutnya Kamis malam nanti akan masuk minyak goreng curah dari penyalur Medan ke Aceh Tamiang sebanyak 28 ton. Migor curah ini dibandrol Rp12.800/kg sesuai kontrak kerja sama antara Kemendag RI, Diskoperindag Aceh Tamiang dan pihak ketiga (distributor lokal).
 

Pewarta: Dede Harison
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025