Parlementaria DPRK Banda Aceh

Iskandar Mahmud SH, anggota Dewan Perwakilan Kota (DPRK) Banda Aceh, mengingatkan Dinas Kesehatan Banda Aceh dan seluruh jajarannya agar siaga dan mengantisipasi jangkit penyakit deman berdarah ( DBD) yang terus bertambah selama musim hujan sebulan terakhir ini.

Peringatan ini disampaikan Iskandar Mahmud, setelah mendapat informasi dan hasil tinjauan kesejumlah rumah sakit di Banda Aceh bahwa penyakit DBD dalam sebulan terakhir ini, terus bertambah.

“Selama dua bulan terakhir ini Banda Aceh diguyur hujan banyak warga masuk rumah sakit karena di serang DBD dan tipes. Dinas Kesehatan tidak boleh tinggal diam harus pro aktif untuk meminimalisir warga diserang DBD dan kena malaria dengan turun ke lapangan,” tutur anggota dewan dari Partai Golkar ini tegas.

Menurut Iskandar. selama ini terlihat yang sibuk turun ke lapangan hanya walikotanya, sementara kepala SKPD banyak diam. Kondisi tersebut sudah keliru, seharusnya urusan lapangan yang lebih tahun kepala SKPD bukan walikotanya.

Selama ini diakui Iskandar,  jarang dilihat dilakukan pencegahan seperti pogging atau  penyeluhan ke desa-desa. Pahadal, pogging meski sifatnya sementara -  tapi sangat penting untuk mengantisipasi muncul atau berkembangnya jentik nyamuk dalam jangka waktu satu pekan ke depan.
Bila ditilik dari biaya, sebut Iskandar, dewan sudah mengalokasi anggaran yang cukup untuk melakukan pencegahan awal.

“Saya tidak tahu persir, mengapa dinas terkait tidak melakukan aksi apapun selama musim hujan ini. Padahal, rumah-rumah sakit di Banda Aceh penuh dengan pasein dari berbagai desa dalam kota. Saya tidak habis pikir,”ungkap Iskandar heran.

Selain Dinas Kesehatan, kondisi Kota Banda Aceh harus disinerjikan dengan Dinas Kebersihan dan Dinas Pekerjaan Umum (PU), sehingga penataan kota lebih padu. Air sering tergenang di desa sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk – karena banyak desa tidak memiliki saluran yang benar untuk bisa mengaliri air sampai ke sungai.

Turunan dari Dinas Kesehatan, seperti Rumah Sakit Meuraxa (RSM) pelayanannya juga sudah menurun dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini, muncul karena kurang harmonisnya pimpinan dengan bawahannya. Dewan rencana akan turun ke RSM untuk memantau suasana di sana, sehingga rumah sakit kota tersebut bisa normal kembali pelayanannya.

Iskandar menyayangkan bila Rumah Sakit Meuraxa ke depan hanya menjadi sebagai tempat mengambil surat rujukan saja, lalu pasein berobat di rumah sakit umum Zainal Abidin. Kalau kondisi tersebut terus terjadi – maka  fungsi rumah sakit tersebut akan berkurang bahkan bisa hilang.

Untuk kembali ke fungsi awal, Iskandar meminta walikota turun tangan mengharmonisasi kembali kerja SKPD dan turunannya, sehingga lembaga yang menjadi tumpuan hidup orang banyak – benar-benar bermanfaat dan menjadi kebanggaan Kota Banda Aceh.(ADV)


Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025