“Masuk tahun 2020 ini kami sudah 16 tahun menggunakan jalan itu, kalau musim hujan berlumpur jika musim kering debunya luar biasa,” kata Rasmaidi, selaku Geusyik Desa Mata ie Kecamatan Sampoiniet, Selasa.
Ia menjelaskan kalau sebenarnya jalan tersebut merupakan jalan lintas bukan hanya menuju desa mata ie saja, namun juga lintasan antar dua Kecamatan yaitu Kecamatan Sampoiniet dan Kecamatan Darul Hikmah.
“Jalan itu masuk di 3 Desa yaitu Desa Cot langsat Kecamatan Sampoiniet dan Desa mata ie serta Desa Arongan Kecamatan Darul Hikmah,” kata Rasmaidi.
Rasmaidi menuturkan kalau panjang jalan yang harus di lalui selama ini lebih kurang 5 kilometer lagi yang sangat parah berdebu dan berlumpur yaitu dari Desa Cot langsat sampai ke Desa Mata ie 2 kilometer dan dari Desa Mata ie ke Desa arongan kecamatan Darul hikmah sekitar 3 kilo meter.
“Di Desa kami mata ie ada sekitar 95 Kepala Keluarga dan ditambah dua Desa lain lagi, itulah yang selalu melalui jalan tersebut,” kata Rasmaidi.
Rasmaidi juga menjelaskan kalau beberapa hari yang lalu jalan tersebut juga sempat di timbun menggunakan uang swadaya masyarakat, karena memang tidak bisa dilalui lagi.
“Kemarin kami timbun dengan dana swadaya masyarakat itupun seadanya saja, kalau dari pemerintah memang ada dijanjikan pada tahun 2021 depan, namun itukan belum pasti antara ada dan tiada harapan kami memang jangan ditunda lagi,” kata Rasmaidi.
Rasmaidi menyampaikan kalau selama ini dengan kondisi jalan yang tidak bagus membuat ekonomi masyarakat juga menjadi kendala, karena banyak yang tidak bisa dilalui
“Untuk saat ini mobil pribadi memang tidak bisa dilewati lagi, kecuali mobil dump truck, karena lobang disana sangat dalam, kalau kereta bisa dilewati disamping-samping jalan,”kata Rasmaidi
Pewarta: Arif HidayatUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025
