Anggota DPR Kota Banda Aceh, H Iskandar Mahmud, SH mengharapkan  pemilu legislatif di Kota Banda Aceh dan Aceh pada umumnya, bisa berjalan dengan lancar tanpa intiminasi dari siapapun.
Untuk itu, semua partai dan caleg bisa menahan diri dalam meraih kemenangan, sehingga pesta demokrasi lima tahunan ini, bisa berjalan tanpa cela dan melahirkan anggota dewan pilihan rakyat yang mampu membawa aspirasi warga ibukota propinsi Aceh lebih baik  di masa mendatang.
“Saya berharap pemilu yang akan digelar 9 April mendatang bisa berjalan lancar tanpa intiminasi. Jangan hanya untuk pentingan sesaat lalu melakukan hal-hal yang tercela yang dapat merugikan orang banyak,”ungkapnya.
Begitu juga dengan Komisi Independen Pemilu (KIP) Kota Banda Aceh bisa menjalankan tugas dengan baik tanpa memihak kepada salah satu partai atau caleg tertentu.
KIP harus mampu menempatkan diri diatas semua kontestan, harus  netral kepada semua partai dan calon legislatif yang berjuang tahun ini .
Kepada pemilih diberi hak yang sama dan jangan sampai pada hari “H” banyak warga kota tidak ke TPS karena tidak memproleh undangan dari panitia untuk melakukan pencoblosan.
Sebagai pelaksana pemilu KIP harus benar-benar berlaku adil dalam memperlakukan semua partai peserta pemilu sama.
Karena, bila sedikit saja membuka ruang untuk membolehkan melakukan pelanggaran, maka akan ada celah untuk melahirkan konflik yang pasti akan merugikan pihak-pihak tertentu.
Kepada pihak keamanan, Iskandar Mahmud yang ikut mencalokan diri dalam pemilu 2014 ini, meminta agar mampu menjaga ketertiban umum dengan baik, sehingga pelaksanaan pemilu yang hanya tinggal 11 hari lagi sampai penetapan siapa pemenangnya tetap damai.
Pemilu damai yang telah disepakati bersama bisa benar-benar terwujud tanpa cela.
Panitia Pengawas Pemilu (panwaslu) Kota Banda Aceh  yang ditugaskan menjadi wasit dilapangan,  harus  berdiri di atas semua partai yang ikut pemilu pada tahun 2014 ini.
Jangan sampai Panwaslu  membela salah satu partai atau kepada caleg tertentu, sehingga mereka yang didukung panwaslu bisa melakukan pelanggaran sesuka hati mereka.
Bila ruang ini dibuka oleh panwaslu, jangankan peserta pemilu – masyarakat awampun akan tahu.
Kondisi ini, bisa memicu konflik antar sesama partai atau caleg yang merasa dianaktirikan oleh panwaslu yang tidak paham sebagai wasit pemilu atau karena ada kepentingan lain demi kepentingan pribadi, sehingga tutup mata atas berbagai pelanggaran.
“ Dalam mejalankan tugas panwaslu tidak boleh pilih kasih, jangan karena partai milik pemerintah boleh melakukan hal- hal diluar aturan. Saya melihat, ada partai boleh memasang baliho lebih dari aturan, sementara yang lain tidak boleh..ini tidak benar.
Saya berharap Panwaslu melaksanakan tugasnya sesuai aturan, bagi yang salah harus ditindak, “papar anggota dewan dari partai Golkar ini panjang lebar.(adv)


Editor : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025