Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Aceh, Diky Agung Setiawan kepada aceh.antaranews.com di kantornya Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Kamis menyatakan, ekspor ikan kerapu itu sudah melalui pemeriksaan, sehingga bisa langsung dibawa ke Hongkong.
"Jadi, hari ini sekitar 10 ton kerapu langsung diekspor ke Hongkong dengan menggunakan KM Cheung Kam Wing Cheung Lai Chin," katanya.
Disebutkan, ekpor ikan kerapu hidup itu sudah rutin dilakukan 2 atau 3 bulan sekali itu dan diambil langsung pembeli dari Hongkong dengan kapal laut.
Baca juga: Pemerintah Aceh agar dorong investor bangun UPI
Diky menyatakan, sebenarnya potensi perikanan di Aceh cukup besar, namun selama ini diekspor dan dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia melalui Medan, Sumut.

Selain kerapu ada jenis ikan lainnya, seperti udang, lobster, tuna, dan gurita. "Jadi, hampir 95 persen ikan yang diekpor dari Medan dan dipasarkan ke daerah lain berasal dari Aceh," katanya.
Seharusnya, kata Diky, Aceh harus mampu mengekspor langsung hasil tangkapan nelayan dan petani ikan, sehingga nilai tambah dari hasil ekspor itu tetap berada di Aceh.
Pewarta: Heru Dwi SEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025