Jakarta (ANTARA) - Paris Saint-Germain (PSG) mencatatkan dirinya dalam sejarah dengan merengkuh gelar juara Liga Champions UEFA atau UCL 2024-2025. Klub Liga Prancis ini menang meyakinkan atas Inter Milan dengan skor telak 5-0 di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Minggu dini hari WIB.

Dikutip dari laman UEFA di Jakarta, kemenangan PSG atas Inter Milan hadir berkat gol dari Achraf Hakimi (12'), Desire Doue (20', 63'), Khvicha Kvaratskhelia (73') dan Senny Mayulu (86').

Ini merupakan gelar Liga Champions pertama PSG sepanjang sejarah setelah sebelumnya pencapaian terbaik mereka adalah menembus partai final pada musim 2019-2020 tetapi takluk dari Bayern Muenchen 0-1. PSG juga jadi klub kedua di Prancis yang menjadi juara setelah Marseille.

Baca juga: Hasil Liga Champions, Juventus dan Liverpool menang sedangkan Real Madrid tumbang

Jalan Pertandingan

PSG langsung mengambil inisiatif menyerang sejak laga dimulai dan mampu unggul cepat pada menit ke-12 setelah umpan dari Desire Doue dapat dikonversikan menjadi gol oleh Achraf Hakimi.

Skuad asuhan Luis Enrique dapat menggandakan keunggulan menjadi 2-0 setelah Doue membobol gawang dari Inter Milan pada menit ke-20 setelah memaksimalkan umpan Ousmane Dembele.

Inter sebenarnya tidak tinggal diam dan berupaya untuk setidaknya memperkecil ketertinggalan, tetapi hingga turun minum skor 2-0 untuk keunggulan PSG tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, Inter berupaya untuk mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu, namun PSG dapat menambah keunggulan pada menit ke-63 lewat gol kedua Doue yang menerima umpan Vitinha skor berubah menjadi 3-0.

PSG semakin memperlebar keunggulan dari Inter pada menit ke-73 setelah mampu menambah gol dan mengubah kedudukan menjadi 4-0 setelah umpan Dembele dapat dikonversikan menjadi gol oleh Khvicha Kvaratskhelia.

Skuad PSG merayakan kemenangan dengan mengangkat piala UCL musim 2024/2025. Klub Liga Prancis ini menang meyakinkan atas Inter Milan dengan skor telak 5-0 di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Minggu (1/6) dini hari WIB. (ANTARA/akun X PSG)

Baca juga: Hasil Liga Champions: empat klub besar Dortmund, Barca, Man City dan Inter menang besar

Les Parisiens dapat menegaskan keunggulan mereka setelah menambah keunggulan menjadi 5-0 melalui gol yang dicetak oleh Senny Mayulu setelah menerima umpan dari Bradley Barcola. Kedudukan tersebut bertahan hingga laga usai.

Secara statistik PSG unggul jauh dari Inter Milan dengan 59 persen penguasaan bola. Sepanjang laga, PSG melepaskan 23 kali percobaan di mana delapan di antaranya tepat sasaran.

Sementara Inter Milan, di tengah 41 persen penguasaan bola, hanya membuat delapan tembakan yang dua di antaranya menemui target.

Tangan dingin Luis Enrique

Enrique punya gaya kepelatihan tersendiri. Ia sosok pelatih yang memperhatikan detail-detail kecil yang diperlukan.

 
Di tangan Enrique, Barcelona bermain lebih dinamis dengan mengandalkan transisi cepat lewat formasi 4-3-3 dengan trio lini serang Messi, Suarez, dan Neymar.

 
 
Keganasan formula Enrique dibuktikan dengan Barcelona yang mengamankan treble yakni meraih Liga Champions, LaLiga, dan Copa del Rey pada musim 2014-2015. Sekaligus menjadikan misi utama Enrique yang ditugaskan untuk menyingkirkan dominasi Real Madrid berhasil.
 

 
Kejutan besar melanda Catalunya, sosok pelatih yang sempat diragukan kapasitasnya namun mampu membawa Blaugrana mengamankan gelar treble untuk kedua kalinya sepanjang sejarah klub, setelah sebelumnya sempat dilakukan oleh Joseph "Pep" Guardiola.
 
Luis Enrique bersama Skuad PSG merayakan kemenangan dengan mengangkat piala UCL musim 2024/2025. Klub Liga Prancis ini menang meyakinkan atas Inter Milan dengan skor telak 5-0 di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Minggu (1/6) dini hari WIB. (ANTARA/akun X PSG)
 

Sembilan tahun kemudian tepatnya 5 Juli 2023, pria Spanyol itu tiba ke Parc des Princes, Paris untuk menjadi juru taktik Paris Saint-Germain.
 

 
Dengan perkenalan sebagai pelatih yang terasa kaku saat Enrique berujar "Je m'appelle Luis Enrique."

 
 
Publik Parc des Princes langsung memberikan beban berat kepadanya, setelah sekian banyak pelatih tenar sekaliber Carlo Ancelotti, Laurent Blanc, Unai Emery, Thomas Tuchel, hingga Mauricio Pochettino tak mampu membawa PSG digdaya di tanah Eropa dengan menjuarai Liga Champions yang telah diidamkan.

 
 
Formula di PSG
 
Enrique tetaplah Enrique. Pelatih yang mempunyai formula khusus untuk bisa memaksimalkan potensi dari setiap lini.

 
 
Di musim 2024-2025, PSG yang terkenal glamor dengan dihuni pemain-pemain bintang sekaliber Neymar, Lionel Messi, Kylian Mbappe, hingga Sergio Ramos seperti kehilangan figur tersebut.

 
 
Tak lain tak bukan pembajakan Real Madrid atas Kylian Mbappe pada bursa transfer musim panas lalu membuat pihak manajemen PSG kini tak berfokus membentuk skuad mewah.

 
 
Tanpa dihuni pemain berlabel bintang, justru Enrique mampu memaksimalkan potensi pemain-pemain berpengalaman yang dipadukan dengan pemain muda potensial.

 
 
Kuncinya ada di ruang ganti yang mampu dikendalikan oleh mantan pelatih timnas Spanyol tersebut.



Baca juga: Berencana pensiun, Toni Kroos: ini adalah akhir yang sempurna
 
 
Pemain yang bermasalah dengannya siap-siap untuk angkat kaki atau tak dimasukkan dalam skema permainan seperti yang terjadi pada Neymar ataupun Ousmane Dembele yang pernah mencicipi ketegasannya. PSG musim ini diibaratkan tim sekawanan lebah. Begitu terorganisir, efektif dan punya daya membunuh.

 
 
Tugas antar pemain PSG musim ini tak membiarkan lawan mendapatkan ruang bebas. Saling bahu-membahu menutup ruang dan melancarkan serangan secepat mungkin.

 
 
Di Liga Champions, PSG kini mencatatkan total 33 gol dengan rerata 2,1 gol per laga. Les Parisiens merupakan tim yang punya insting mengerikan di area kotak penalti, dengan mencetak 28 gol diantara 33 gol di dalam area kotak penalti.
 

 
Selain itu Enrique membuat PSG menjadi tim yang selalu dominan dengan memainkan tempo permainan. Rerata PSG mencatat 61,8 persen penguasaan bola.

 
 
Dominasi tersebut membuat gawang Gianluigi Donnaruma musim ini di UCL telah mencatatkan 6 kali nirbobol dan hanya kebobolan 15 gol sejauh ini.


Baca juga: Tuchel sesali blunder Neuer bikin Bayern gagal ke final Liga Champion


Pewarta: Aldi Sultan
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025