Kegiatan yang dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Muslem Yakob S.Ag. MP.d, itu mulai digelar sejak 3 hingga 6 September 2018.
Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Muslem Yakob mengatakan, kegiatan ini untuk memverifikasi data Dapodik, khususnya data satuan pendidikan SMA, peserta didik dan tenaga kependidikan, guna meningkatkan kualitas data Dapodik.
"Kegiatan ini juga sebagai momentum bagi operator data Dapodik untuk mengetahui versi terbaru aplikasi Dapodikdasmen sesuai dengan perkembangan zaman," jelasnya dalam keterangan tertulis.
Ia menekan pentingnya data Dapodik yang berkorelasi dengan perencanaan anggaran, baik yang bersumber dari APBA maupun APBN.
"Baik terkait dengan dana BOS, beasiswa yatim, sarana dan prasarana (Sarpras), tunjangan guru dan tenaga kependidikan PNS maupun honorarium guru dan tenaga kependidikan PNS," jelasnya.
Jika data yang disajikan benar dan valid, kata dia, maka arah dan sasaran yang ingin dicapai sudah pasti tepat dan benar. Sebaliknya, apabila datanya tidak valid maka sasarannya juga tidak tepat.
"Itu sebabnya, diharapkan kepada para operator sekolah untuk lebih teliti dalam hal meng-input data Dapodik satuan pendidikan, peserta didik, guru dan tenaga kependidikan," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan, data Dapodik merupakan sumber data yang menjadi acuan bagi penyusun program, begitu juga halnya untuk kepentingan akreditasi.
"Artinya, Dapodik menjadi sumber rujukan bagi asesor dalam melakukan akreditasi satuan pendidikan. Jangan sampai hanya untuk mendapatkan akreditasi A, inputan data Dapodik keliru.”
Hal ini, katanya lagi, berimplikasi kepada penganggaran kegiatan sarpras khususnya yang bersumber dari DAK.
Dia mengatakan, para kepala sekolah sudah mengusulkan Sarpras yang didanai DAK tahun 2019. Menurutnya, usulan tersebut ada yang diterima dan ada yang ditolak.
"Ketika melihat usulan yang ditolak ternyata banyak kegiatan-kegiatan tersebut tidak sesuai dengan data Dapodik," katanya lagi.
Karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan supaya data yang diinput ke Dapodik sesuai dengan faktual dan berkualitas di satuan pendidikan.
"Semoga sektor pendidikan di Aceh dalam mendukung program Pemerintah Aceh yaitu ‘Aceh Carong’ dapat terwujud sesuai dengan harapan masyarakat Aceh. Jika hal ini bisa terwujud, maka Aceh akan menjadi ‘hebat’ dalam semua sektor khususnya pendidikan," tutupnya.
Pewarta: AntaraUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025