Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh bersama Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh menyalurkan bantuan sosial di Dayah Mini Aceh, Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Jumat.
Kegiatan merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ke-1 Tahun 2025.
Penyaluran bantuan dihadiri Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kantor Wilayah Direktorat Imigrasi Aceh Usman mewakili kepala kantor wilayah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh Gindo Ginting.
Baca juga: Kuasa WN Jerman bantah kliennya berbuat onar di Pulau Simeulue
Serta pejabat struktural, Dharma Wanita Persatuan, serta pegawai dari kedua satuan kerja. Diserta disambut pimpinan dan pengurus beserta santra Dayah Mini Aceh.
Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh Usman mengatakan bantuan sosial yang disalurkan tidak hanya menjadi bagian dari peringatan Hari Bakti, tetapi juga wujud kepedulian serta komitmen Imigrasi Aceh untuk memperkuat hubungan dengan masyarakat.
"Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi para santri yang sedang menuntut ilmu di dayah ini serta mempererat silaturahmi antara jajaran imigrasi dan masyarakat," kata Usman.
Usma menyebutkan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan sosial sebagai bagian dari semangat pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat Aceh.
Baca juga: Imigrasi Sabang hadirkan inovasi PASLIBUR, layani pembuatan paspor di hari libur
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh Gindo Ginting mengatakan kegiatan sosial tersebut menjadi momentum penting untuk meningkatkan sinergi dan kehadiran imigrasi di tengah masyarakat.
"Bantuan yang diberikan berupa paket sembako hasil kolaborasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh dan Kantor Imigrasi Banda Aceh," katanya.
Ketua Umum Dayah Mini Aceh Tgk T Marta Venika menyampaikan terima kasi dan rasa syukur atas kepedulian jajaran Imigrasi Aceh atas bantuan yang diberikan.
Ia menyebutkan santri di Dayah Mini Aceh yang berjumlah 80 orang. Para santri yang menetap dan menuntut ilmu di dayah tersebut berasal dari berbagai daerah di dalam maupun luar Provinsi Aceh.
"Kami merasa terbantu dengan kegiatan ini. Semoga silaturahmi dan kepedulian seperti ini terus berlanjut dan kami juga sangat berterima kasih atas kepedulian dari jajaran imigrasi," katanya.
Baca juga: Imigrasi Sabang perkuat sinergi pengawasan orang asing
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025