Banda Aceh (ANTARA) - Investor dari Blackstone Malaysia tertarik untuk menanamkan modalnya di Aceh dalam bidang peternakan melalui pendirian pabrik-pabrik pengolahan produk hewani.

“Kami ingin membantu pertumbuhan ekonomi Aceh dengan membangun kilang-kilang peternakan, baik untuk produk hidup, beku, telur, maupun tenusu,” kata Perwakilan Blackstone Malaysia, Datin Seri Vie Shantie Khan, dalam keterangannya, di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Datin Seri Vie Shantie Khan dalam saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh Muzakir Manaf, di Meuligoe (pendopo) Gubernur Aceh, di Banda Aceh.

Baca juga: Wali Nanggroe Aceh bahas kerja sama multi sektor dengan Dubes Rusia

Vie Shantie mengatakan, kunjungan mereka ke Aceh ini memang bertujuan untuk membangun ekonomi peternakan melalui pendirian pabrik-pabrik pengolahan produk hewani. 

Menurutnya, potensi investasi di Aceh sangat besar karena provinsi ini memiliki keunikan tersendiri dibanding daerah lain. 

"Aceh ini satu bandar yang benar-benar membangun dan memiliki kekhususan yang tidak sama di provinsi lain. Ini yang membolehkan kami sebagai investasi luar untuk datang ke sini,” ujarnya.

Kemudian, kata dia, inisiatif investasi tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto mengenai program makan bergizi gratis.

“Kedatangan kami di sini untuk merealisasikan apa yang Pak Prabowo harapkan, Insya Allah,” demikian Datin Seri Vie Shantie Khan.

Sebagai informasi, sejauh ini Gubernur Aceh, Muzakir Manaf juga telah menjajaki kerjasama investasi di sektor peternakan dengan beberapa negara lainnya seperti China dan Australia.

Dengan China, Pemerintah Aceh menjalin kerjasama bidang peternakan ayam modern pada proyek kawasan industri unggas terpadu Aceh. Sedangkan dengan Australia, Gubernur Aceh sudah menjajaki untuk pengembangan peternakan sapi.


Baca juga: Investor asal Jepang tertarik jajaki peluang investasi migas di Aceh



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025