Aceh Timur (ANTARA) - Gabungan masyarakat dengan mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Cinta Aceh Timur menuntut keadilan terhadap PT Medco E&P Malaka, perusahaan migas di Kabupaten Aceh Timur.
Tuntutan tersebut disampaikan dalam unjuk rasa di Simpang Empat Cafe Apung, Gampong Ladang Baro, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, Selasa pukul 17.00 WIB.
Aksi mendapat pengawalan dari personel Polres Aceh Timur dan juga turut dikawal langsung Kapolres Aceh Timur AKBP Irwan Kurniadi.
Lima pernyataan sikap Aliansi Masyarakat Cinta Aceh Timur di antaranya menuntut PT Medco E&P Malaka menganggarkan sebesar minimum satu persen dari total produksi yang terjual untuk program pengembangan ekonomi masyarakat yang berfokus pada Ring 1 dan Ring 2 wilayah kerja Blok-A.
Kemudian, program tanggung jawab sosial dan lingkungan harus fokus untuk kegiatan pelatihan ketrampilan kerja yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan pasar kerja.
Baca:Perjuangan Merintis Pendidikan Anak Usia Dini di Pelosok Aceh Timur
Berikutnya, menuntut untuk membuka Informasi lowongan kerja secara terbuka dan menempelkan informasi tersebut di kantor-kantor desa wilayah kerja PT Medco E&P Malaka Ring 1 dan Ring 2.
Serta, segera salurkan uang tali asih secara adil kepada masyarakat dan kelima, menyediakan satu unit bus sebagai akses pendidikan.
Kapolres Aceh Timur memastikan seluruh personelnya siaga penuh, memberikan pengawalan dengan humanis, sehingga massa aksi yang berjumlah sekitar 100 orang dapat menyampaikan aspirasi dengan aman dan tertib.
Dengan didampingi jajarannya, orang nomor satu di Polres Aceh Timur itu berdiri di garda terdepan, memastikan jalannya penyampaian aspirasi dalam suasana damai.
"Polri menjamin kebebasan berpendapat di muka umum, namun tentu harus dilakukan secara tertib, damai, dan sesuai aturan. Kami hadir untuk mengawal agar suara masyarakat tersampaikan tanpa mengganggu ketertiban umum," kata Kapolres.
Baca: Sejumlah desa di Aceh Timur rayakan kemerdekaan bersama Medco
Pewarta: HayaturrahmahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025