Aceh Barat (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR Aceh Hj Salmawati atau Bunda Salma, mendukung upaya pemerintah melakukan pembangunan terowongan di Gunung Geurutee, Kabupaten Aceh Jaya sebagai salah satu upaya mendukung aktivitas ekonomi di wilayah pantai barat selatan Aceh.
“Kami sangat mendukung usaha dari Bapak Gubernur Aceh yang saat ini terus memperjuangkan pembangunan terowongan Geurutee,” kata Hj Salmawati di Meulaboh, Jumat.
Menurutnya, dengan adanya pembangunan terowongan tersebut, maka diharapkan dapat mendukung akses transportasi masyarakat termasuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat dan pelaku usaha.
Hal ini juga dapat mempermudah pengiriman hasil alam berupa minyak kelapa sawit, yang selama ini berada di wilayah pantai barat selatan Aceh.
Baca juga: Mualem usul pembangunan terowongan Geurutee ke Menteri PU
Dengan adanya pembangunan terowongan Geurutee di Aceh Jaya, juga diharapkan dapat mempermudah jalannya roda pemerintahan di Aceh, serta dapat memajukan aneka sektor usaha masyarakat di Aceh, kata perempuan yang akrab disapa Bunda Salma ini.
Sebelumnya, pada Senin (20/10) lalu pemerintah pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menurunkan tim untuk meninjau lokasi rencana pembangunan terowongan di kawasan gunung Geurutee wilayah barat Aceh, langkah ini sebagai tindak lanjut usulan Gubernur Aceh beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas PUPR Aceh, Mawardi mengatakan peninjauan tim Bappenas di gunung Paro, Kulu dan Geurutee (Perbatasan Aceh Besar - Aceh Jaya) ini menjadi sinyal kuat kolaborasi pemerintah pusat dan Aceh terhadap pembangunan infrastruktur strategis tersebut.
Di mana, pemerintah berkomitmen melaksanakan pembangunan terowongan di gunung Geurutee serta perbaikan geometrik ruas gunung Paro dan Kulu secara paralel.
Mawardi menjelaskan, berdasarkan keterangan ketua tim dari Bappenas, dalam waktu dekat melalui Kementerian Pekerjaan Umum segera dilaksanakan kajian teknis percepatan pembangunan terowongan dan perbaikan geometrik tersebut.
Baca juga: Bappenas turunkan tim tinjau pembangunan terowongan Geurutee Aceh
Ia menuturkan, usulan pembangunan Geurutee oleh Gubernur Aceh ini didasarkan pada tingginya angka kecelakaan di kawasan tersebut. Karena itu, pembangunan terowongan dinilai menjadi kebutuhan mendesak.
Bukan hanya untuk alasan keselamatan, tetapi juga sebagai pemerataan ekonomi serta konektivitas antar wilayah, sejalan dengan visi pembangunan nasional dan asta cita Presiden Prabowo Subianto.
“Dengan terowongan, waktu tempuh antar wilayah akan berkurang signifikan, biaya logistik menurun, serta mobilitas barang dan jasa menjadi lebih efisien,” tegas Mawardi.
Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Heri Yugiantoro menyatakan pihaknya bakal menindaklanjuti tahapan teknis sesuai hasil koordinasi bersama pemerintah pusat dan pemerintah Aceh.
Menurutnya, kehadiran terowongan akan mendampak ke waktu tempuh dari Banda Aceh ke Aceh Jaya. Di mana, segmen jalan Paro-Kulu dari jarak tempuh awal sepanjang 13 km lebih nantinya bisa menjadi enam km.
"Sedangkan untuk segmen terowongan Geurutee, dari jarak tempuh delapan km lebih akan menjadi 2,7 km," demikian Heri Yugiantoro.
Selain meninjau aspek teknis, tim Bappenas juga membahas skema pembiayaan proyek, yang akan segera dikonsultasikan dengan pimpinan di Jakarta.
Sejumlah opsi tengah dipertimbangkan yaitu seperti pembiayaan melalui pinjaman luar negeri, skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) maupun APBN murni.
Baca juga: Gubernur Aceh serahkan dokumen pembangunan terowongan Geurutee ke Menteri PPN
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025