Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh mencatat penyelenggaraan Aceh Meuseuraya Festival yang berlangsung selama lima hari, 24–28 September 2025, berhasil menarik 11.802 pengunjung dengan total transaksi bazar dan expo UMKM mencapai Rp2,49 miliar.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh, Agus Chusaini, di Banda Aceh, pada Minggu malam dalam penutupan kegiatan Aceh Meuseuraya Festival, menyampaikan penyelenggaraan Aceh Meuseuraya Festival kali ini memberikan hasil yang memuaskan. Dia melaporkan sejumlah capaian lainnya yaitu jumlah peserta lomba sebanyak 744 orang, total pembiayaan Rp1,45 miliar dengan total transaksi tercatat lebih dari 70.865 transaksi, serta total wakaf produktif yang terkumpul mencapai Rp44,4 juta.
“Aceh Meuseuraya Festival yang telah digelar selama lima hari ini mencapai capaian yang memuaskan. Kami sudah sering menyelenggarakan flagship program di berbagai daerah. Tetapi, di Aceh yang paling besar dan ramai orangnya,” katanya.
Baca juga: Ribuan warga ikuti QRIS fun walk Meuseuraya Festival, ini kegiatan lainnya hari ini
Festival ini, kata Agus, diikuti 120 UMKM, 11 perbankan, dan 5 instansi pemerintah daerah dalam bentuk expo dan bazar, serta menghadirkan enam kegiatan utama berupa forum dan talkshow yang diikuti lebih dari 1.100 peserta.
Selain itu, terdapat enam kompetisi kreatif dan inovatif, antara lain Lomba Rangking 1 CBP Rupiah, Tari Ratoeh Jaroe, X Cross, Lomba Mewarnai, Hip-Hop, dan Nasyid Islami.
Tidak hanya itu, lanjut Agus, Aceh Meuseraya Festival juga dimeriahkan dengan berbagai aktivitas tambahan seperti Pojok Berkah, Meuseuraya Challenge atau Bingo, dan QRIS Fun Walk yang melibatkan lebih dari 5.000 partisipan.
Agus berharap Aceh Meuseuraya Festival dapat meninggalkan dampak berkelanjutan yang dapat memperkuat posisi Aceh sebagai pusat ekonomi syariah yang berpadu dengan kekuatan budaya.
“Semoga semangat ini dapat terus kita rawat untuk memperkuat sistem ekonomi syariah di Aceh sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi nasional,” katanya.
Kepala Asisten II Sekda Aceh, Zulkifli yang mewakili Gubernur Aceh, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Aceh Meuseuraya Festival telah memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan literasi ekonomi masyarakat serta mendorong hilirisasi UMKM agar dapat naik kelas, memiliki nilai tambah, dan siap bersaing di pasar global halal yang terus berkembang pesat.
“Kami nama Pemerintah Aceh menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bank Indonesia Perwakilan Aceh, seluruh panitia, mitra kerja pelaku UMKM, komunitas seni, serta seluruh masyarakat yang telah mendukung suksesnya Meuseuraya Festival tahun 2025 ini. Semoga kerja sama ini tidak berhenti hanya di sini saja, tetapi terus berlanjut dengan langkah-langkah nyata untuk memperbuat UMKM kita, melahirkan berbagai inovasi program, dan memperluas ruang kerja bagi masyarakat Aceh,” katanya.
Kegiatan Aceh Meuseuraya Festival ditutup dengan penampilan teaterikal berjudul “Laskar” yang mengisahkan denyut perekonomian Aceh dari masa ke masa.
Usai pertunjukan tersebut, acara dilanjutkan dengan prosesi penyerahan pembiayaan UMKM dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh kepada Bitata Food Indonesia dan Zayluna Flo, serta dari Bank Aceh kepada Central Plakat dan Jajanan Pak Kemas. Penutupan festival semakin meriah dengan penampilan penyanyi etnik Aceh, Rafly Kande.

Baca juga: Kolosal ratoh jaroe hingga pagelaran busana Islami semarakkan opening Meuseuraya Festival 2025
Kegiatan Aceh Meuseuraya Festival mendapat respons positif dari pelaku UMKM. Salah satunya Surita Rahmadewi, pelaku UMKM Seutari, yang menilai ajang ini berdampak besar karena menjadi sarana promosi dan memperluas jangkauan pasar.
“Melalui kegiatan ini, produk bordir semakin dikenal masyarakat Aceh. Mungkin selama ini ada yang sudah menggunakan produk kami, tetapi belum mengetahui bahwa kamilah yang memproduksinya,” katanya.
Sementara itu, Pelaku UMKM lainnya, Owner Recoffeedo, Iqbal, berharap kegiatan seperti ini makin sering diadakan ke depannya dengan skala yang lebih besar.
“Kegiatan ini sangat bagus sebagai wadah promosi UMKM. Harapannya, skala kegiatannya dapat menjangkau pengunjung dari daerah lain maupun mancanegara,” katanya.
Tidak hanya dari pelaku UMKM, kegiatan ini juga mendapatkan kesan positif dari para pengunjung. Salah satunya, Cut Nauval, yang mengaku sangat antusias mengikuti rangkaian acara.
“Meuseuraya Festival seru kali, udah explore banyak stan, produknya unik-unik. Dari pameran ini jadi tahu ternyata UMKM Aceh banyak inovasi, ada yang berbahan alami, tradisional, dan ramah lingkungan. Tadi malah sempat beli peralatan rumah dari Bili Droe. Terus ada sabun cuci piring lokal namanya Zuperr, murah dan bisa isi ulang,” katanya.

Baca juga: Hilirisasi UMKM menuju rantai halal global hingga lomba nasyid hiasi Meuseuraya Festival 2025
Hal senada juga disampaikan oleh pengunjung lainnya, Haris. Ia mengaku sangat terkesan dengan rangkaian kegiatan yang disajikan dalam festival tersebut.
“Sebagai pengunjung, saya merasa Festival Meuseuraya adalah acara yang sangat seru dan bermanfaat. Saya sangat senang melihat bagaimana festival ini mendukung UMKM dan juga mendorong digitalisasi melalui talkshow serta mentoring langsung dari para pengusaha muda, salah satunya CEO HMNS yang produknya sudah mendunia,” katanya.
Haris menambahkan, kehadiran Bank Indonesia juga menambah daya tarik tersendiri dalam acara ini.
“Bank Indonesia turut memeriahkan acara dengan berbagai permainan menarik. Saya bisa bermain Bingo dan game interaktif lainnya dari Perpustakaan Bank Indonesia. Yang paling seru, saya tidak pulang dengan tangan kosong karena bisa membawa pulang suvenir menarik dari permainan yang saya ikuti,” katanya.
Baca juga: Meuseuraya Festival 2025 dipadati pengunjung, Rela antre panjang demi penukaran kartu Bingo
Pewarta: Nurul HasanahEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025