Banda Aceh (ANTARA) - Baitul Mal Aceh (BMA) menyalurkan bantuan dana zakat sebesar Rp2,3 miliar untuk peningkatan fasilitas sanitasi bagi 260 keluarga atau masyarakat kurang mampu yang tersebar di lima kabupaten/kota di tanah rencong.

"Bantuan tersebut telah diterima langsung oleh 260 keluarga miskin di lima kabupaten/kota di Aceh dengan total anggaran mencapai Rp2,303 miliar," kata Anggota Badan BMA Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Mukhlis Sya’ya, di Banda Aceh, Selasa.

Mukhlis menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan BMA terhadap program pemerintah Aceh untuk mewujudkan Aceh sebagai provinsi open defecation free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan.

"Ini juga bagian dari upaya BMA mendukung Pemerintah Aceh sebagai provinsi ODF serta mendukung program pemerintah pusat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, program tersebut juga dalam rangka membantu keluarga miskin di Aceh mendapatkan fasilitas sanitasi yang baik dan layak sesuai standar internasional.

Serta, untuk mencegah terjadinya stunting, karena sanitasi keluarga yang buruk bisa berdampak langsung terhadap tumbuh kembang anak.

Baca: BMA targetkan Rp92,5 miliar zakat dan infak terkumpul pada 2025

"Bantuan ini merupakan komitmen BMA dalam mengembangkan dana zakat untuk meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat miskin dengan memberikan sanitasi yang layak," kata Mukhlis.

Sementara itu, Plh Kepala Sekretariat BMA, Didi Setiadi menjelaskan, melalui bantuan ini, setiap mustahik mendapatkan bantuan sebesar Rp9 juta untuk pembangunan fasilitas sanitasi seperti jamban sehat termasuk septic tank berstandar internasional. 

Namun, khusus untuk mustahik di Kota Banda Aceh, bantuan yang diberikan senilai Rp8 juta per orang, diperuntukkan membuat sanitasi aman berupa tangki septic tank kedap, sehingga tidak mencemari lingkungan.

"Bantuan dana tersebut langsung ditransfer ke rekening mustahik dan jambannya dibangun secara mandiri oleh mustahik tersebut, dan saat ini proses pembangunannya sedang berlangsung," kata Didi. 

Didi menyebutkan, program sanitasi tahun ini dilaksanakan di lima kabupaten/kota di Aceh. Diantaranya, Kota Banda Aceh sebanyak 37 mustahik, Kota Langsa 27 mustahik. Kemudian, di Kabupaten Aceh Tamiang 81 mustahik, Aceh Singkil 80 mustahik, dan Aceh Besar 35 mustahik.

“Insya Allah, mustahik penerima program sanitasi tepat sasaran karena telah diverifikasi lapangan oleh amil BMA. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup mustahik dan mencegah stunting di Aceh,” demikian Didi Didi Setiadi.

Baca: Hingga Juli 2025, BMA kumpulkan Rp35,1 miliar zakat dan infak



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025