Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Aceh mencari solusi permasalahan ekspor udang vaname dari provinsi ujung barat Indonesia itu ke Amerika Serikat (AS). Kondisi harga komoditas laut tersebut kini anjlok.
"Saat ini kami berupaya mencari solusi anjloknya harga udang vaname karena ada permasalahan di pasar ekspor, sehingga komoditas laut tersebut tidak tertampung," kata Kepala DKP Provinsi Aceh Aliman di Banda Aceh, Rabu.
Aliman mengatakan pasar ekspor udang vaname dari Indonesia, termasuk Aceh, mengalami masalah karena kebijakan Pemerintah AS yang menolak masuknya udang vaname dari Indonesia.
Baca juga: Dukung sektor perikanan, Pertamina kembangkan tambak inovasi polikultur
Menurut Aliman, penolakan Pemerintah Amerika Serikat karena udang vaname dari Indonesia mengandung unsur berbahaya ketika dikonsumsi. Padahal, Amerika Serikat merupakan pasar andalan udang vaname Indonesia, termasuk Aceh.
"Sejak Amerika Serikat menghentikan impor menyebabkan harga udang vaname di Indonesia, termasuk Aceh anjlok. Apalagi Amerika Serikat merupakan pasar utama udang vaname dari Indonesia," katanya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang data petani tambak yang sedang membudidayakan udang serta kapan panen dan kapasitasnya. Data tersebut penting untuk mengarahkan ke mana hasil panen udang masyarakat tersebut setelah pasar ekspor berkurang.
"Selain mendata, kami juga duduk dengan para pihak membicarakan serta mencari solusi masalah ini. Ada beberapa solusi sementara, untuk membantu petani tambak yang akan panen dalam waktu dekat ini," katanya.
Solusi sementara tersebut, kata dia, di antaranya memanfaatkan gudang pendingin yang ada untuk menyimpan hasil panen uang masyarakat. Apalagi saat ini banyak usaha gudang pendingin kosong karena menurunnya produksi ikan tangkap di Aceh.
Kemudian, memaksimalkan pasar domestik, kendati harganya tidak sebaik harga ekspor. Dan ini bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mencegah petani tambak mengalami kerugian besar akibat masalah ekspor, kata Aliman.
"Masalah ekspor ini tidak hanya di Aceh, tetapi juga dialami di seluruh Indonesia. Kami berharap masalah ini segera teratasi, sehingga harga udang vaname kembali membaik," kata Aliman.
Baca juga: Dosen USK ciptakan alat pemberian pakan udang berbasis tenaga surya
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025