Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 114 guru dari jenjang PAUD hingga SMA sederajat di dua Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar mendapat pembekalan kurikulum berbasis cinta.
"Materi kurikulum berbasis cinta yang dirangkai dalam kegiatan seminar pendidikan merupakan bagian untuk menguatkan peran guru sebagai pendidik yang mencintai dan dicintai," kata Kakankemenag Aceh Besar H Saifuddin di Lhoknga, Sabtu.
Di sela-sela membuka seminar Pendidikan yang diselenggarakan MIN 29 Aceh Besar, ia menjelaskan mengajar dan mendidik dengan hati adalah memberikan pendidikan dengan penuh kasih sayang, perhatian dan melibatkan kesabaran.
"Pendidikan dengan hati dan penuh cinta akan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman," katanya.
Menurut dia dengan pendekatan tersebut akan mampu menyentuh para siswa karena mereka merasa diperhatikan dengan baik oleh guru.
"Mari kita mendidik siswa dengan hati dan ikhlas agar apa yang diajarkan kepada siswa menjadi pahala di akhirat kelak," katanya.
Ketua DPRK Aceh Besar Abdul Muchti menyampaikan apresiasi atas terselenggara kegiatan seminar tersebut.
"Kami berharap seminar itu dapat memberikan manfaat bagi para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh Besar, Khususnya dikecamatan Lhoknga dan Leupung," katanya.
Dr Ummiyani dalam pemaparannya menjelaskan Kurikulum berbasis cinta sebagai pendekatan pendidikan yang menekankan pentingnya cinta, empati, dan kasih sayang dalam proses belajar-mengajar.
"Kurikulum berbasis cinta dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan akademis yang baik, serta menjadi individu yang lebih peduli dan cinta terhadap orang lain," katanya.
Kepala MIN 29 Aceh Besar, Ayun Rivani menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kelancaran seminar pendidikan tersebut.
Adapun pemateri yang dihadirkan terdiri dari Dr Hj. Ummiyani materi tentang kurikulum berbasis cinta dan Usfur Ridha Psikologi anak di masa sekarang.
Baca juga: Rektor apresiasi komitmen Presiden tingkatkan SDM keluarga miskin
Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025