Banda Aceh (ANTARA) - Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Provinsi Aceh, Syamsulrizal menyatakan dukungan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto untuk kemajuan sektor pendidikan.

“Kami mendukung komitmen peningkatan sektor pendidikan yang disampaikan Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2025 di Gedung Parlemen,” kata Syamsulrizal di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan komitmen yang kuat disampaikan oleh Presiden tersebut juga perlu melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi agar capaian-capaian yang  ditargetkan pada sektor pendidikan dapat berjalan maksimal.

“Artinya, setiap daerah itu memiliki permasalahan yang berbeda-beda sehingga dalam pelaksanaannya perlu adanya pendataan yang konkrit dan masukan dari berbagai pihak yang netral sehingga program tersebut tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan,” katanya.

Ia mencontohkan terkait sarana dan prasarana di setiap daerah yang memiliki problematika yang berbeda-beda sehingga perlu pemetaan dan mencari solusi terbaik, sehingga dalam pelaksanaan berjalan maksimal.

Ia juga menambahkan terkait ketersediaan guru di daerah-daerah terpencil yang terkadang ada guru yang tidak mau di tempatkan untuk mengabdi di daerah tersebut karena ada yang terkesan menjadi daerah pembinaan.

Ia juga menyarankan agar Pemerintah juga melahirkan regulasi yang tepat sehingga guru-guru yang ditempatkan di daerah-daerah tertinggi,terpencil dan terdepan juga merasa lebih semangat.

Baca: Warek ingatkan mahasiswa USK tidak mudah tertipu

Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Jakarta, menegaskan pemerintah mengoptimalkan 20 persen dari APBN untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, termasuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu menguasai sains, teknologi, dan kecerdasan buatan (AI).

“Tidak ada bangsa maju yang tidak menguasai sains dan teknologi. Kita juga harus menguasai artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Untuk itu, kami optimalkan 20 persen dari APBN untuk pendidikan- mencetak talenta-talenta hebat,” katanya.

Prabowo menjelaskan bahwa dukungan anggaran tersebut digunakan sebaik-baiknya untuk semua aspek peningkatan pendidikan nasional. Menjelang satu tahun pertama masa kepemimpinan Prabowo-Gibran, pemerintah telah meningkatkan gaji guru aparatur sipil negara (ASN) serta memberikan tunjangan layak bagi guru non-ASN.

Tunjangan guru tersebut ditransfer langsung dari Pemerintah Pusat ke setiap guru yang menjadi sasaran di seluruh Indonesia.

Presiden Prabowo menegaskan pula bahwa tahun ini pemerintah juga menargetkan renovasi terhadap sedikitnya 13.800 sekolah reguler dan 1.400 madrasah.

Selain itu, sebanyak 288 ribu televisi internet/smart tv akan didistribusikan untuk memfasilitasi pembelajaran bagi siswa sekolah di pelosok desa-desa. "Agar anak-anak di desa-desa, di pelosok, tak lagi tertinggal dan dapat mengikuti pelajaran dari guru-guru terbaik yang mengajar secara virtual," kata dia.

Kemudian sebagai upaya mencetak calon pemimpin nasional masa depan, Presiden menyebutkan bahwa pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda dan 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, serta SMA Taruna Nusantara Terintegrasi tahun ini di berbagai daerah akan terus dilanjutkan.

Baca: USK perkenalkan kampus berdampak



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025