Banda Aceh (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Provinsi Aceh, Prof Mujiburrahman menyatakan perdamaian bukan hanya sebagai kondisi tanpa konflik, tetapi juga sebagai fondasi bagi lahirnya generasi cerdas, berakhlak mulia, dan berdaya saing.

“Generasi unggul yang dihasilkan akan mampu merawat dan membumikan perdamaian dalam tataran idiologi, logos dan etos di Provinsi Aceh yang saat ini usia perdamaian telah memasuki dua dekade,” katanya di Darussalam, Banda Aceh, Kamis.

Di sela-sela peringatan dua dekade perdamaian Aceh yang di pusatkan di Komplek UIN Ar Raniry, ia menjelaskan perdamaian adalah anugerah yang patut disyukuri dan dijaga bersama.

Baca juga: Sofyan A Jalil: Perdamaian beri keuntungan sektor ekonomi

Ia bukanlah hadiah yang datang tiba-tiba, melainkan hasil dari proses panjang, penuh pengorbanan, kebijaksanaan, dan kesabaran para tokoh, pemimpin, dan seluruh elemen masyarakat.

“Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI M Jusuf Kalla merupakan salah satu tokoh kunci yang memiliki peran krusial dan strategis dalam mewujudkan perundingan dan perdamaian di Aceh,” katanya.

Menurut dia dua dekade perdamaian memberi banyak pelajaran yakni dialog selalu lebih mulia daripada kekerasan, pembangunan akan bermakna jika dibangun di atas pondasi keadilan dan persatuan serta generasi muda harus menjadi penjaga estafet perdamaian, bukan hanya penikmat hasilnya.

“UIN Ar-Raniry berkomitmen untuk terus mengkaji, mendiskusikan, mensosialisasikan merawat dan menjaga  perdamaian di Aceh. Ini merupakan bahagian dari jihat akademik yang menjadi tanggungjawab kami sebagai sebagai insan akademis,” katanya.

Ia menambahkan untuk merealisasikan cita-cita mulia, UIN Ar Raniry kami akan membangun Museum Perdamaian di Kampus UIN Ar-Raniry, sebagai pusat riset perdamaian Aceh yang memiliki energy sebagai prototype atau purwarupa perdamaian dunia.

“Kehadiran pusat perdamaian center ini adalah bagian merawat dan merangkum berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di Aceh, karena perdamaian Aceh menjadi model dunia. Ini akan menjadi pusat riset bagi semua dan semua yang ingin belajar tentang perdamaian Aceh tinggal mengunjungi Museum perdamaian Aceh di UIN Ar Raniry,” katanya.


Baca juga: UIN Ar Raniry beri penghargaan perdamaian untuk Jusuf Kalla



Pewarta: M Ifdhal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025