Aceh Barat (ANTARA) - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat mengirim tujuh orang mahasiswa dan mahasiswinya untuk mengabdi di Maahad As-Syakhsiyah Tahfiz Sains (MATSA) Pulau Penang, Malaysia selama satu bulan di Agustus 2025.
“Ketujuh mahasiswa dan mahasiswi STAIN Meulaboh ini akan melaksanakan tugas pengabdian dan praktik mengajar di lingkungan MATSA selama satu bulan ke depan,” kata Pembimbing Lapangan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Jovial dalam keterangan diterima ANTARA di Aceh Barat, Kamis
Jovial mengatakan, program praktik pengalaman lapangan (PPL) dan kuliah pengabdian masyarakat (KPM) tersebut merupakan bagian dari kerja sama internasional antara STAIN Meulaboh dan lembaga pendidikan Islam di Malaysia.
Baca juga: Karya ilmiah dosen STAIN Meulaboh raih juara tiga tingkat nasional
Hal tersebut bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat lintas negara.
Dirinya berharap, dengan PPL dan KPM Internasional, mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi profesional dan sosial, serta memperkuat hubungan antara kampus dan maahad.
Selain itu juga menjadi langkah penting dalam penguatan kerjasama internasional STAIN Meulaboh, serta menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menyiapkan diri sebagai pendidik dan pengabdi masyarakat yang kompeten dan berwawasan global.
“Semoga kerjasama ini terus berlanjut dan dapat memberikan manfaat, bagi mahasiswa dan institusi,” ujar Jovial.
Pimpinan Maahad As-Syakhsiyah Tahfiz Sains (MATSA) Pulau Penang, Malaysia, Osman Bin Jaafar Al Marbawi menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang terus diberikan kepada MATSA sebagai lokasi pelaksanaan program PPL dan KPM Internasional untuk tahun ketiga.
Menurutnya, selama dua tahun terakhir, mahasiswa STAIN Meulaboh telah memberikan kontribusi nyata bagi proses pembelajaran dan kegiatan sosial di lingkungan ma'had.
Mahasiswi PPL/KPM STAIN Meulaboh, Aceh Barat, Zulvina mengatakan pengabdian yang berlangsung hingga 28 Agustus 2025 tersebut, akan difokuskan pada lima program kegiatan, yaitu, mengajar kesenian dan kebudayaan Aceh, daurah tahsin, melatih publik speaking, meningkatkan minat dan bakat bidang olahraga, serta malam keakraban (Makrab).
Zulvina berharap, selain menjadi ladang dakwah, penerapan program pengabdian kepada siswa Matsa Malaysia juga dapat mengenalkan seni dan budaya Aceh di kancah internasional.
“Program ini bukan hanya memberikan pengalaman, tapi juga membentuk karakter dan wawasan,” katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat siapkan hibah lahan 50 Ha guna kembangkan STAIN Meulaboh
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025