Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pendidikan Aceh memonitoring efektivitas dan implementasi buku suplemen kurikulum muatan lokal pendidikan lingkungan dan Kawasan Ekosistem Leuser bagi siswa-siswi jenjang SMA/SMK.

"Monitoring ini bertujuan untuk melihat secara langsung sejauh mana Buku Suplemen Kurikulum Muatan Lokal tersebut diintegrasikan dalam proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Kimia, Geografi dan Biologi," kata Kadisdik Aceh, Marthunis di Aceh Timur, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela monitoring di SMA Negeri 1 Peunaron dan SMAN 1 Idie Tunong Kabupaten Aceh Timur yang turut didampingi Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra dan Sekretaris sekaligus Co-Founder Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), Badrul Irfan.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut juga bertujuan menilai dampak terhadap peningkatan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap pelestarian lingkungan, khususnya Kawasan Ekosistem Leuser yang merupakan warisan alam penting bagi Aceh dan dunia.

"Saya mengapresiasi pengorbanan dan dedikasi para guru dan tenaga pendidik yang setiap hari berusaha memberikan yang terbaik dalam menjalankan Kurikulum, meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik dari lingkungan maupun kondisi sosial ekonomi di kawasan kita,” katanya.

Marthunis menambahkan proses pembelajaran tidak selalu mudah, apalagi di tengah beragam tantangan.

Baca: Disdik Aceh maksimalkan BKK tempatkan lulusan SMK

 “Kita menyadari bahwa proses pembelajaran ini bukan hal yang mudah, terutama ketika dilakukan secara bersama-sama dalam situasi yang beragam. Insya Allah dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang tinggi, saya yakin kita dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh Timur,” katanya.

Selain meninjau proses pembelajaran, kunjungan tersebut juga dimanfaatkan untuk berdialog langsung dengan para guru guna mendengar masukan serta pengalaman mereka dalam menggunakan buku suplemen tersebut. 

Pihaknya berharap hasil monitoring ini akan menjadi dasar evaluasi untuk pengembangan kurikulum muatan lokal yang lebih efektif dan relevan ke depan.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sinergis antara Dinas Pendidikan Aceh dan Yayasan HAkA dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan keberlanjutan ekosistem di daerahnya," katanya.

Secretary & Co-founder Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), Badrul Irfan, mengatakan kegiatan tersebut sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang ada dan berharap agar program itu dapat menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak sekolah di Aceh.

Badrul Irfan juga menambahkan pentingnya pembentukan kelompok-kelompok siswa yang aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di sekolah.

Ia berharap dengan dukungan semua pihak, anak-anak dapat langsung terlibat dalam aksi nyata yang bermanfaat bagi kelestarian Kawasan Ekosistem Leuser dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

Baca: Disdik keluarkan edaran larangan pungutan penerimaan siswa baru



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025