Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah mempromosikan dan menawarkan berbagai potensi alam Aceh kepada sejumlah investor dari Hangzhou Chamber of Commerce Indonesia, diharapkan mau berinvestasi di tanah rencong.
 
“Lebih 58 ribu kilometer persegi luas wilayah Aceh dan kami dikelilingi laut, potensi kelautan dan perikanan kami sangat tinggi dan menjadi salah satu yang terbaik. Namun, selama ini hasil laut kami diekspor melalui Medan. Ini menjadi salah satu keterbatasan kami,” kata Fadhlullah di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan Wagub Fadhlullah kepada sejumlah investor dari Hangzhou Chamber of Commerce Indonesia dalam pertemuan di aula rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, di Banda Aceh.

Karena itu, ia menilai sangat tepat jika para investor dari Hangzhou berinvestasi pada bidang kelautan, serta membangun pelabuhan untuk kebutuhan ekspor.
 
Selain itu, kata dia, Aceh juga memiliki perkebunan kelapa sawit dengan jumlah pabrik kelapa sawit mencapai 70 PKS. Di sektor ini, semua CPO juga di ekspor dari Sumatera Utara, karena Aceh tidak memiliki refinery.
 
“Semua CPO dikirim via darat ke provinsi tetangga. Ini mengakibatkan jalanan Aceh menjadi rusak, dan Sumatera Utara kembali mendapatkan imbas ekonomi besar dengan ketiadaan refinery CPO di Aceh,” ujarnya. 

Baca: Aceh butuh investasi pembangunan industri produk turunan CPO
 
Selain itu, di sektor tambang, untuk wilayah barat-selatan Aceh kaya akan bijih besi, emas, galena, timah, tembaga, sedangkan di wilayah tengah Aceh pusatnya emas.
 
“Dari sektor energi, kami memiliki sungai, air terjun dan geotermal. Jika menilik dari letak geografis, sebenarnya kami tidak mungkin menjadi daerah termiskin di Pulau Sumatera, karena letak kami di ujung barat Indonesia,” katanya.
 
Fadhlullah menambahkan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk investor menanamkan modalnya di Aceh. Apalagi, dirinya merupakan kader Partai Gerindra, selaras dengan Presiden Prabowo Subianto.
 
“Keselarasan, sinergi pusat dan Aceh ini tentu menjadi modal dan peluang tepat bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di bumi Serambi Mekah. Karena itu, kami berterima kasih atas kunjungannya,” kata Fadhlullah.
 
Sementara itu, Sekjen Hangzhou Chamber of Commerce, Lucita  mengungkapkan awalnya teman-teman investor dari Hangzhou sangat takut datang ke Aceh. Tetapi, setelah datang ke Aceh ia melihat daerah ini memiliki potensi ekonomi besar jika dikembangkan.

"Karena itu, saya mengajak teman-teman berinvestasi di Aceh. Awalnya mereka takut. Namun dengan sambutan masyarakat dan Pemerintah Aceh, kami merasa inilah waktu yang tepat untuk datang dan berinvestasi di Aceh,” demikian Lucita.

Baca: Sambut delegasi UEA, Gubernur tawarkan ragam potensi investasi di Aceh
 



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025