Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggandengnya Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam rangka membangun persepsi bersama untuk mengembangkan potensi produk turunan berbasis industrialisasi pedesaan.
“Pemerintah daerah siap bersinergi dalam pembangunan daerah, khususnya di sektor pertanian dan perikanan,” kata Wakil Bupati Aceh Barat, Said Fadheil dalam keterangan diterima ANTARA di Meulaboh, Rabu.
Said Fadheil mengatakan terdapat 12 poin dalam program 100 hari kerja pemerintah daerah setempat yang salah satunya adalah sektor perikanan.
Ia mengakui Kabupaten Aceh Barat memiliki garis pantai yang panjang dan potensi laut yang luar biasa, dan hingga hari ini daerahnya belum memiliki industri perikanan yang memadai.
Baca: UTU Meulaboh kirim 53 mahasiswa belajar lapangan di Aceh Jaya
Selain itu, para nelayan di Aceh Barat juga sering mengeluhkan tidak adanya gudang penyimpanan yang layak dan minimnya akses pasar.
Oleh karena itu, ia menyambut baik inisiatif dari UTU dan IPB untuk membantu melakukan kajian serta mendorong pembentukan pasar ekspor hasil perikanan Aceh Barat, dengan tujuan salah satunya ke Jepang.
Selain sektor perikanan, kata Said Fadheil, kolaborasi ini juga akan menyasar hilirisasi produk pertanian dan penguatan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan ekonomi kreatif dan peningkatan kesejahteraan.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat membutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk benar-benar menggerakkan ekonomi rakyat.
“Potensi sudah ada, tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan strategi yang tepat,” katanya.
Baca: Pemkab Aceh Barat targetkan PAD Rp190 miliar
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025