Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mendukung penuh kegiatan audisi festival da’i remaja sebagai upaya penguatan kader keagamaan dan mencetak da’i dari kalangan generasi muda untuk masa depan.
“Ajang ini merupakan bagian dari pembangunan karakter bangsa dan dakwah yang relevan di era digital,” kata Wakil Bupati Aceh Barat, Said Fadheil dalam keterangan diterima ANTARA, Selasa.
Menurutnya, festival da’i remaja merupakan bagian dari pembangunan karakter bangsa dan dakwah yang relevan di era digital.
Baca juga: Korem 011/LW gelar Ramadhan Fair, untuk tingkatkan pemahaman Al Quran generasi muda
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga mengapresiasi dan memberi penghargaan kepada Persatuan Pemuda dan Santri Aceh Barat (PPSAB) yang menggelar kehiatan tersebut di sebuah rumah makan khas Aceh di Meulaboh, Aceh Barat.
Said Fadheil mengatakan kgiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan strategi generasi pendakwah dalam menghadapi tantangan zaman.
Audisi ini diikuti oleh 86 peserta dari seluruh Aceh Barat, dan kini tersisa 30 peserta yang akan melaju ke babak final.
Nantinya, tiga terbaik akan dipilih sebagai pemenang, dengan hadiah utama berupa paket umroh, uang tunai Rp10 juta untuk juara dua, dan Rp5 juta untuk juara tiga.
Said Fadheil menhatakan audisi festival da’i remaja bukan sekadar ajang unjuk kemampuan berdakwah, akan tetapi merupakan bentuk pengkaderan pemuda Aceh Barat yang beriman, berakhlak mulia, serta memiliki kemampuan komunikasi Islami yang baik.
“Kita ingin mencetak da’i muda yang tak hanya pandai berbicara, tetapi juga menjadi teladan dalam perbuatan dan penjaga nilai-nilai Islam di Bumi Teuku Umar Johan Pahlawan,” tambahnya.
Ia juga berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya sebagai media pembinaan generasi muda dalam menyampaikan dakwah yang sejuk, moderat, dan membangun.
Ketua Umum Persatuan Pemuda dan Santri Aceh Barat (PPSAB) Zulkifli Andi Govi mengatakan lomba dan audisi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam menyiapkan kader da’i yang siap menyebarkan dakwah Islam secara luas dan berkelanjutan.
“Banyak program telah kami lakukan, termasuk pembinaan pemuda dan santri dalam bidang wirausaha. Namun dakwah tetap menjadi fokus utama kami, demi masa depan Islam di Aceh Barat,” ujarnya.
Kegiatan tersbeut menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas pemuda-santri mampu melahirkan ruang-ruang kreatif dan edukatif bagi generasi muda Aceh Barat, kata Zulkifli Andi Govi.
Baca juga: Imbas kasus Miftah, MUI dukung usulan penguatan kompetensi juru dakwah
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025