Banda Aceh (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyatakan ketersediaan listrik di Provinsi Aceh mencapai 1.014 Megawatt (MW) sehingga mampu untuk mendukung iklim investasi di provinsi paling barat di Indonesia itu.

“Alhamdulillah listrik yang ada saat ini surplus dan persediaan yang ada sangat cukup untuk mendukung investasi berbagai industri yang beroperasi di Tanah Rencong,” kata General Manager PT PLN UID Aceh, Mundhakir di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela menerima kunjungan silaturrahim Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Aceh Febrianto Budi Anggoro di ruang kerjanya di Kantor PLN UID Aceh.

Baca juga: PLN Aceh siagakan 1.115 personel pastikan keandalan listrik

Ia menyebutkan total daya mampu listrik yang dihasilkan dari seluruh pembangkit yang ada di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu sebesar 1.014 MW dengan beban puncak mencapai 573 MW atau surplus sekitar 541 MW.

“Artinya, saat ini kita memiliki cadangan 541 MW yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri dan kehadiran mereka tentu akan berdampak positif pada semua sektor ekonomi di Aceh,” katanya.

Ia berharap para pemilik modal tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di Aceh karena ketersediaan energi yang dihasilkan PLN sangat cukup untuk menggerakkan berbagai sektor industri  yang dikembangkan di provinsi itu.

“Kami yakin hadirnya banyak investasi tentu akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Aceh,” katanya.

Ia menambahkan pada tahun 2025, PLN UID Aceh juga akan menerima tambahan daya dari PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan masing-masing 43 MW dan 45 MW.

Pihaknya siap memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh investor yang akan berinvestasi di Aceh dan siap untuk memberikan ketersediaan energi yang handal dalam mendukung kelancaran operasional industri.

Baca juga: PLN Blangpidie Salurkan 50 paket sembako untuk fakir miskin



Pewarta: M Ifdhal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025