Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat menjajaki peluang kerjasama pengembangan produksi minyak atsiri (Nilam Aceh) dengan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh sebagai salah satu produk unggulan UMKM Aceh Barat.
“Target kita, nantinya minyak Nilam Aceh ini memiliki kualitas ekspor dan bisa ekspor sendiri ke luar negeri,” kata Bupati Aceh Barat, Tarmizi didampingi Wakil Bupati Said Fadheil kepada ANTARA di Banda Aceh, Jumat.
Hal ini ia sampaikan sesuai menggelar pertemuan bersama Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Prof Marwan bersama sejumlah pejabat Pemkab Aceh Barat Ruang Balai senat USK.
Baca juga: Produksi minyak nilam di Aceh Barat capai 22,82 ton/tahun
Seperti diketahui produksi minyak atsiri (Nilam Aceh) oleh pekebun di daerah setempat saat ini mencapai 22,82 ton per tahun, dengan jumlah produksi sebanyak 195 kilogram per hektare (Ha).
Saat ini, luas lahan tanaman Nilam Aceh di Kabupaten Aceh Barat tercatat seluas 279 hektare (Ha), dengan luas lahan yang sudah menghasilkan produksi minyak atsiri seluas 117 hektare (Ha).
Sedangkan luas tanaman belum menghasilkan di Kabupaten Aceh Barat mencapai sekitar 162 hektare.
Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan. Bagian tumbuhan yang diekstrak dapat berupa kelopak bunga, daun, kulit kayu, biji, hingga akar.
Bupati Tarmizi mengatakan penjajakan kerjasama dengan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh tersebut, sebagai upaya pemerintah daerah mengoptimalkan produksi minyak atsiri yang di mulai dari hulu hingga hilir.
Artinya, kata dia, selain mampu memproduksi minyak dalam jumlah banyak dan berkuli atas ekspor, nantinya para petani nilam di Aceh Barat mampu memproduksi berbagai produk turunan dari tanaman tersebut.
“Bahkan tidak menutup kemungkinan jika program ini berhasil, kita akan gandeng investor,” kata Tarmizi.
Sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) USK Aceh Barat, Tarmizi, juga meminta USK memberikan perhatian lebih kepada Aceh Barat.
Menurutnya, jika kerja sama ini berhasil, hal tersebut juga akan menjadi kebanggaan bagi USK sebagai institusi pendidikan yang berperan dalam pembangunan daerah.

Dukung Pengembangan Nilam Aceh Barat
Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Prof Marwan, mengatakan pihaknya
siap mendukung Aceh Barat dalam pengembangan sektor pertanian dan riset di Atsiri Research Center.
“ARC menjadi fokus, termasuk hilirisasi produk unggulan daerah seperti nilam,” katanya.
Prof Marwan juga berharap nantinya Presiden RI Prabowo Subianto bisa melihat langsung potensi hilirisasi produk di Aceh Barat.
“Dengan pendekatan inklusif berbasis gerakan rakyat, kita bisa menciptakan inovasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan membawa Aceh Barat ke level nasional, bahkan global," jelasnya.
Marwan mengatakan silaturahmi ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kerja sama strategis antara Pemkab Aceh Barat dan USK dalam membangun daerah secara berkelanjutan, tutupnya.
Baca juga: Mitra Internasional ARC USK beli minyak nilam petani Aceh Rp1,1 juta per kg
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025