Jakarta (ANTARA) - Danantara diprediksi dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Namun, jangan berharap entitas bisnis itu memberikan return besar bagi para pemegang sahamnya, apabila tidak dikelola secara profesional, kompeten, dan transparan.
Guru Besar Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat pasar modal Budi Frensidy menyampaikan tata kelola, pengawasan, dan manajemen risiko menjadi tantangan bagi lembaga pengelola investasi bernama lengkap Daya Anagata Nusantara atau Danantara itu.
"Jika dia mampu dikelola secara profesional, kompeten, dan transparan hingga mampu memberikan return besar untuk pemegang sahamnya," kata Budi saat dihubungi ANTARA, Jumat (21/2).
Baca juga: Aceh Barat catat kenaikan investasi Rp1,63 triliun
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Budi menyarankan untuk menyerahkan pengelolaan Danantara sepenuhnya kepada para profesional yang berintegritas dan berkomitmen tinggi, serta tidak terafiliasi dengan kepentingan politik ataupun kelompok tertentu.
Terdapat efek positif maupun negatif dengan hadirnya Danantara.
Baca juga: Pemerintah Aceh komit permudah administrasi perizinan dan investasi
Kelola dana besar
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan Danantara akan mengelola sedikitnya 900 miliar dolar AS. "Lebih jauh lagi, kami siap meluncurkan Danantara Indonesia, 'sovereign wealth fund' terbaru kami, yang menurut evaluasi awal kami akan mengelola lebih dari 900 miliar dolar Amerika Serikat (AS) aset dalam pengelolaan (AUM)," ujar Presiden Prabowo.
Dana tersebut akan diinvestasikan pada proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir dan produksi pangan.
Pembentukan BPI Danantara tertuang dalam Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN) yang telah disahkan pada rapat paripurna ke-12 Masa Sidang-2 2025 pada Selasa (4/2). Ini merupakan revisi ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tata kelola hingga manajemen risiko jadi tantangan Danantara
Pewarta: Muhammad HeriyantoEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025