Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh mulai mewaspadai adanya kenaikan harga sejumlah komoditas menjelang bulan Ramadhan 2025 ini, sehingga harus dilakukan langkah penguatan untuk pengendaliannya.
"Memasuki bulan Ramadhan 2025, kita terus memperkuat upaya pengendalian inflasi dengan melakukan evaluasi TPID (tim pengendalian inflasi daerah), serta pemantauan harga secara berkala," kata Kepala Perwakilan BI Aceh, Agus Chusaini, di Banda Aceh, Rabu.
Agus mengatakan, semangat menyambut ramadhan memang kerap diikuti oleh meningkatnya permintaan komoditas pangan maupun sandang. Sehingga, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca juga: Pemkot Banda Aceh gelar pasar murah guna cegah inflasi jelang Ramadhan
Dirinya menyebutkan, adapun sejumlah komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga jelang ramadhan ini yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih.
Agus menyampaikan, sebagai upaya mengendalikan inflasi menjelang ramadhan ini, pihaknya sudah melakukan peningkatan kapasitas terhadap kinerja TPID se Aceh.
"Kemudian, kita berkoordinasi dengan Biro Ekonomi dan instansi terkait mengenai rencana atau program pengendalian inflasi tahun ini, serta memantau perkembangan inflasi secara mingguan," ujarnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan harga dan mencegah kepanikan, lanjut dia, Bank Indonesia juga mengedukasi masyarakat melalui kampanye belanja bijak untuk ramadhan yang lebih berkah.
Diantaranya, meminta masyarakat untuk menghindari belanja berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan, memilih alternatif barang yang lebih terjangkau atau harga terbaik.
Baca juga: BPS catat penurunan tarif listrik tekan laju inflasi di Aceh
Selanjutnya, carikan pengganti jika barang yang bakal dibeli mahal, dan terakhir jangan melakukan penimbunan barang serta menghindari kepanikan terhadap kelangkaan barang.
Ia menegaskan, kampanye tersebut guna mengajak masyarakat berbelanja secara bijak, membandingkan harga sebelum membeli, serta menghindari penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan.
"Dengan penerapan strategi yang terarah dan sinergi bersama stakeholders, kita optimis bahwa perekonomian Aceh akan tetap tumbuh kuat, inflasi terkendali, serta daya beli masyarakat tetap terjaga," demikian Agus Chusaini.
Baca juga: Emas perhiasan penyumbang inflasi tertinggi di Aceh pada akhir 2024
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025