Nagan Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, sejak Januari hingga pekan kedua Februari 2025 telah melakukan penyuntikan vaksin terhadap 250 ekor ternak sapi dan kerbau milik petani di daerahnya.
“Penyuntikan vaksinasi ini sebagai upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku atau disebut PMK,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Aceh, drh Safridhal kepada ANTARA di Nagan Raya, Selasa.
Seperti diketahui, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit hewan yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap.
Baca juga: Gubernur: Aceh sudah terbebas dari wabah PMK
PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.
Ada pun ciri-ciri penyakit PMK pada ternak yaitu ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung dan tercak atau kuku hewan yang terinfeksi, kemudian hewan atau ternak tidak mampu berjalan (pincang), mengeluarkan air liur berlebih, serta hilangnya nafsu makan pada ternak.
Safridhal mengatakan penyuntikan yang dilakukan petugas kesehatan atau dokter hewan tersebut, sebagai langkah antisipatif agar ternak masyarakat terhindar dari virus mematikan yang menyebabkan penyakit mulut dan kuku.
Meski sudah dilakukan vaksinasi pada tahun ini, pemerintah daerah sejauh ini belum menemukan adanya ternak warga yang terkena PMK.
Namun, upaya pemantauan dan pencegahan tetap dilakukan, sehingga diharapkan tidak ada ternak kerbau dan sapi milik petani di Nagan Raya yang terkena penyakit.
Sementara itu pada tahun 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh telah melakukan penyuntikan sebanyak 2.500 dosis vaksin terhadap ribuan ternak kerbau dan sapi di daerah itu.
Pada tahun 2023, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Aceh telah menerima pendistribusian vaksin dari Dinas Peternakan Aceh sebanyak 8.000 dosis.
Kemudian pada tahun 2022, jumlah ternak di Kabupaten Nagan Raya yang sudah mendapatkan penyuntikan vaksin PMK dari pemerintah daerah mencapai sebanyak 7.330 ternak.
Safridhal mengatakan ribuan dosis vaksin yang selama ini telah diterima oleh pemerintah daerah, digunakan untuk melakukan penyuntikan vaksin bagi ternak masyarakat, guna mencega penularan wabah penyakit.
Menurutnya, vaksinasi dilakukan sebagai upaya untuk memastikan kondisi kesehatan ternak kerbau dan sapi milik masyarakat dalam keadaan sehat, sehingga diharapkan dapat terhindar dari penularan wabah mematikan akibat penyakit mulut dan kuku atau kerap disebut PMK.
Baca juga: PJ Gubernur: Aceh berhasil tekan PMK, hanya tersisa empat kasus
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025