Blangpidie (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Blangpidie memulai menerapkan langkah strategis untuk menyerap gabah kering panen milik petani di pedesaan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp6.500 per kilogram.

"Iya benar, sudah dua hari ini kami turun langsung ke pedesaan untuk menyerap gabah petani," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Blangpidie, Nurul Irandasari di Blangpidie, Jumat.

Ia menjelaskan pihaknya mulai membeli gabah milik petani di kawasan Kecamatan Tangan-Tangan dan Kecamatan Manggeng.

 "Alhamdulillah, hari ini di Desa Ie Lhob (Tangan-Tangan), harganya sesuai HPP," ujarnya.

Bulog memastikan bahwa mereka tidak menampung gabah dari agen atau pengusaha, melainkan langsung dari para petani. 

"Kami khusus tampung gabah milik petani secara langsung," ujarnya. 

Langkah ini diambil karena harga beli gabah di tingkat petani yang ditampung agen berada di bawah HPP, yakni Rp6.200 per kilogram.

Pengamatan di lapangan menunjukkan para petani sangat gembira dan berbondong-bondong mengangkut hasil panen mereka untuk dijual kepada Bulog sesuai HPP.

Baca: Pemkab Abdya ajak Bulog optimalisasi kilang padi modern milik pemerintah

Salah seorang petani dari Desa Ie Lhob Ali Cam menyampaikan rasa lega karena gabah mereka dibeli Bulog sesuai HPP.

 "Alhamdulillah, kami merasa sangat lega karena hasil panen padi kami dibeli Bulog Rp6.500 per kilogram, meningkat Rp300 dari harga beli agen lokal," kata Ali Cam.

Dengan langkah ini, Bulog Blangpidie berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Abdya dan memastikan harga gabah sesuai dengan HPP yang telah ditetapkan pemerintah. 

Pemerintah Kabupaten Abdya juga diharapkan dapat mendukung upaya Bulog dalam memastikan penyerapan gabah yang optimal.

Bulog Blangpidie memastikan bahwa mereka akan terus melakukan serapan gabah dari petani secara langsung demi menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani. 

Pemerintah daerah juga mendukung penuh upaya ini, karena penyerapan gabah sesuai HPP merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk mencapai ketahanan pangan dan swasembada beras.

"Dengan adanya upaya ini, kami berharap petani dapat lebih sejahtera dan tidak dirugikan oleh fluktuasi harga yang tidak menentu," kata Nurul. 

Dengan kerjasama yang baik antara Bulog, pemerintah daerah, dan petani, diharapkan stabilitas harga gabah dan kesejahteraan petani dapat tercapai.

Upaya ini juga diharapkan dapat memberikan contoh bagi daerah lain dalam menjaga stabilitas harga gabah dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.

Baca: Begini kesiapan Bulog serap gabah produksi petani Aceh
 



Pewarta: Suprian
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025