Blangpidie (ANTARA) - Harga gabah kering panen (GKP) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pada musim panen padi MT rendengan tahun 2024-2025 ditampung pedagang jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), yakni hanya Rp6.200 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Abdya Hendri Yadi di Blangpidie, Selasa, mengatakan bahwa harga gabah hasil panen petani ditampung pedagang jauh di bawah HPP.
"Iya benar, harga GKP di tingkat petani pada musim panen ini berkisar Rp6.200. Jauh lebih rendah dari HPP," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa rendahnya harga gabah ini disebabkan oleh pihak Bulog di daerah yang belum melakukan penyerapan GKP dengan harga sesuai HPP.
"Pihak Bulog beralasan karena mereka belum memiliki dryer. Sedangkan mitra penggilingan yang ada di Abdya dan sekitarnya belum mau melakukan kerja sama dengan mereka," ujarnya.
Menurut Hendri, pihak Bulog saat ini sedang menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait penyerapan hasil panen padi di tingkat petani.
"Dari hasil konfirmasi, mereka mengaku saat ini Bulog sedang menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah pusat terkait hal tersebut," ujarnya.
Baca: FOTO - Usaha penggilingan padi beli gabah petani
Sebelumnya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah menetapkan HPP di seluruh Indonesia dalam rangka swasembada pangan. Namun, dengan rendahnya harga GKP di tingkat petani, terdapat kekhawatiran bahwa petani akan mengalami kerugian yang signifikan.
"Situasi ini sangat memprihatinkan. Kami berharap pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk memastikan harga pembelian yang lebih baik agar kami petani tidak merugi," kata Yusuf, salah seorang petani di Kecamatan Tangan-Tangan.
Ia juga meminta pihak Bulog untuk segera mencari solusi agar dapat melakukan penyerapan gabah petani sesuai dengan HPP sebagaimana inastruksi presiden.
Dengan adanya permasalahan ini, pihak Bulog dan pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk menangani masalah harga gabah dan menjaga kesejahteraan petani di Abdya.
"Kamu berharap upaya yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar ekonomi kami petani tidak semakin terpuruk," ujarnya.
Baca: Begini kesiapan Bulog serap gabah produksi petani Aceh
Pewarta: SuprianEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025