Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh melakukan pengasapan atau fogging guna mencegah berkembangnya nyamuk penyebab demam berdarah menyusul adanya kasus di ibu kota Provinsi Aceh tersebut
Pengasapan dilakukan di dua tempat di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Rabu.
Surveilans Puskesmas Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Yunus Arifin mengatakan pengasapan dilakukan di dua tempat di Gampong Mulia. Pengasapan dilakukan setelah ditemukan kasus demam berdarah dengan empat pasien.
"Pengasapan ini dilakukan karena ditemukan dua kasus dengan empat pasien. Pengasapan dilakukan di rumah pasien dan sekitarnya. Sebenarnya, pengasapan ini hanya untuk membunuh nyamuk dewasa," kata Yunus Arifin.
Yunus Arifin mengatakan pada 2024 tercatat 11 kasus demam berdarah. Sedangkan di awal 2025 ini sudah ada empat kasus dari dua rumah, terdiri satu rumah dengan pasien ayah dan dua anaknya serta satu rumah lainnya dengan satu pasien.
"Pengasapan hanyalah tindakan sementara untuk membasmi nyamuk dewasa. Sedangkan jentik dan sarangnya tidak karena itu dibutuhkan peran masyarakat membasmi secara mandiri.
Ia mengatakan pemberantasan sarang nyamuk bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan tidak membiarkan air tergenang. Serta membiasakan budaya Gerakan 3M, menguras, menutup, dan mengubur.
Menguras, kata dia, mengosongkan tempat penampungan air yang tidak terpakai atau jarang digunakan, seperti bak mandi, drum, dan lainnya. Kemudian, menutup rapat tempat-tempat penampungan air yang digunakan sehari-hari.
"Serta mengubur atau memusnahkan benda-benda bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas, botol bekas, atau ban bekas. Nyamuk penyebab demam berdarah ini merupakan nyamuk yang berkembang biak di air jernih, bukan air pembuangan di selokan," kata Yunus Arifin.
Baca juga: Kasus DBD di Lhokseumawe meningkat, tercatat 82 kasus hingga November
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025