Banda Aceh (ANTARA) - Polda Aceh membangun gudang tipe 654 pada lahan seluas 5.000 meter persegi dengan kapasitas 1.000 ton guna mendukung program Presiden Republik Indonesia dalam hal ketahanan pangan.
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko di Aceh Besar, Kamis, mengatakan gudang ketahanan pangan tersebut dibangun di kompleks Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Aceh di Kabupaten Aceh Besar.
"Gedung berkapasitas seribu ton itu merupakan bentuk keseriusan dan kontribusi Polda Aceh dalam mendukung program Presiden Republik Indonesia dalam hal ketahanan pangan," katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat fungsikan 10 traktor tangan bantuan Kementan untuk petani
Jenderal polisi bintang dua tersebut mengatakan program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden RI bukanlah sekadar persoalan ekonomi atau pertanian semata, tetapi pilar strategis dalam menjaga stabilitas bangsa, baik dalam aspek sosial, keamanan, maupun pertahanan negara.
Oleh sebab itu, kata dia, Polri dalam hal ini Polda Aceh sebagai unsur utama dalam sistem keamanan turut hadir dan berperan aktif dalam mendukung upaya peningkatan kapasitas pangan nasional.
"Pembangunan gudang ini merupakan bentuk keseriusan dan kontribusi Polda Aceh terhadap ketahanan pangan. Lokasi pembangunan berada di lahan milik Polri, yang berada di kompleks SPN Polda Aceh, dengan luas lahan 5.000 meter persegi," katanya.
Ia menyebutkan di atas lahan tersebut dibangun gudang tipe 654, yang dirancang dengan kapasitas penyimpanan mencapai 1.000 ton bahan pangan strategis, seperti jagung dan kebutuhan pokok lainnya.
Achmad Kartiko mengatakan pembangunan gudang bukanlah proyek yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari ekosistem besar yang dibangun bersama pemerintah daerah, TNI, dan petani, serta ekosistem pangan yang berbasis sinergi, pemberdayaan, dan kemandirian.
Dalam skala nasional, kata dia, proyek tersebut sejalan dengan kebijakan Presiden Republik Indonesia dan Kapolri dalam mendukung ketahanan pangan berbasis daerah, khususnya di wilayah dengan potensi pertanian yang besar seperti Provinsi Aceh.
"Polri tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam pemecahan masalah nyata di tengah masyarakat melalui pendekatan humanis dan solutif," kata Achmad Kartiko.
Kapolda menegaskan bahwa fungsi gudang tersebut tidak semata-mata untuk kepentingan institusi Polri, tetapi juga untuk mendukung lintas sektor, seperti pengelolaan cadangan pangan pemerintah daerah, distribusi logistik oleh instansi terkait, dan pemanfaatan dalam kondisi darurat oleh masyarakat sekitar.
"Ini sejalan dengan semangat kolaboratif Polri sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, serta sebagai mitra strategis dalam membangun ketahanan nasional dari sektor paling dasar, yaitu ketersediaan pangan," kata Achmad Kartiko.
Baca juga: Persediaan beras Bulog Aceh capai 14 bulan
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025