“Program inseminasi buatan ini kita lakukan untuk mendukung pertumbuhan populasi ternak di Kabupaten Nagan Raya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya Safridhal di Nagan Raya, Rabu.
Seperti diketahui, program kawin suntik atau inseminasi buatan pada ternak sapi atau kerbau, merupakan suatu cara atau teknis untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan, atau diproses terlebih dahulu berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina menggunakan alat khusubatau metode insemination gun.
Safridhal mengatakan metode kawin suntik ini sangat efektif untuk meningkatkan populasi ternak, dan dapat menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan.
Baca: Persediaan ternak tradisi meugang di Aceh capai 71.638 ekor
Program kawin suntuk juga dapat mengatur jarak antar ternak dengan baik, sekaligus mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina.
Pada program kawin suntik, dapat dilakukan pada ternak betina produktif yaitu pada sapi betina berusia 15-18 bulan, dan pada ternak kambing betina dapat dilakukan pada usia 10-12 bulan saat ternak sudah dewasa atau tubuh ternak menunjukkan tanda-tanda birahi.
Ada pun lokasi program kawin suntik yang selama ini diterapkan di Nagan Raya yaitu di Kecamatan Kuala Pesisir, Tadu Raya, dan Tripa Makmur.
Safridhal menjelaskan, saat ini jumlah populasi ternak sapi jantan per bulan Maret 2024 tercatat sebanyak 5.840 ekor, dan sapi betina berjumlah sebanyak 8.854 ekor.
Kemudian jumlah kerbau jantan tercatat sebanyak 5.421 ekor dan kerbau betina sebanyak 5.308 ekor.
Baca: Perdagangan hewan ternak di Aceh Besar meningkatkan jelang Ramadhan
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025