Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Aceh menargetkan 10 juta transaksi layanan transaksi non tunai Quick Response Code Indonesiaan Standar (QRIS) selama tahun 2024, sebagai upaya akselerasi penerapan digitalisasi di provinsi paling barat Indonesia itu.

Kepala Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto, Kamis, mengatakan QRIS terbukti memberi layanan transaksi non tunai yang mudah dan cepat, sehingga pihaknya terus melakukan akselerasi digitalisasi, khususnya QRIS di Tanah Rencong itu.

“Karena ini memberi kecepatan, efisien, dan memudahkan masyarakat,” kata Rony Widijarto di Banda Aceh.

Baca juga: BI dorong Aceh terapkan ekonomi hijau dalam pembangunan berkelanjutan

Apalagi, lanjut dia, Aceh merupakan daerah destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Oleh karenanya, dengan adanya layanan QRIS, maka akan sangat membantu dan mempermudah turis untuk melakukan transaksi.

“Aceh ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata. Apalagi QRIS sekarang sudah antar negara, sehingga memberi kemudahan bagi wisatawan berbelanja di Aceh,” ujarnya.
 

Pewarta: Khalis Surry
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025