Kepala TNTN Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi, Kamis, mengatakan gajah Rahman pertama kali diketahui oleh sang Mahout, Jumadi.
Selama ini, Rahman dikenal sebagai gajah jantan yang paling tangguh di flying squad camp Balai TN Tesso Nilo. Satwa bernama latin elephas maximus sumatranus itu memiliki gading yang panjang dan jadi primadona di kawasan konservasi itu.
Baca juga: Gajah liar yang mati di sungai Mas Aceh Barat bukan karena kekerasan
Sesaat sebelum ditemukan mati, mahout Jumadi memanggil gajah Rahman dengan membawakan buah, namun tidak ada respon seperti biasanya.
"Setelah didekati, gajah Rahman ditemukan dalam kondisi tergeletak lemas dan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang," kata Heru.
Kejadian tersebut kemudian segera dilaporkan ke Koordinator Mahout. Namun saat ditelusuri, tak ada ditemukan barang -barang yang diduga digunakan oleh pemburu untuk melumpuhkan gajah Rahman.
Baca juga: Wulan Guritno minta kasus Rahman yang mati dan hilang gadingnya diusut tuntas
Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa FirdausiEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025