"Sejauh ini sudah ada 65.389 anak di Banda Aceh yang memiliki KIA, itu dari jumlah 85.160 anak usia 0-17 tahun," kata Kepala Disdukcapil Banda Aceh Emila Sovayana, di Banda Aceh, Rabu.
Emila mengatakan, capaian perolehan KIA untuk anak tersebut sudah berada di atas target rata-rata secara nasional yaitu hanya 40 persen, sedangkan Banda Aceh telah mencapai 79 persen dari jumlah anak.
Tingginya capaian tersebut, kata Emila, berkat kerja keras pihaknya melalui penerapan sistem jemput bola ke sekolah-sekolah serta program motivasi lainnya.
"Banda Aceh sudah mencapai 79 persen, dan ini juga karena adanya sistem jemput bola pembuatan KIA mulai ke PAUD, TK, SD hingga SMP," ujarnya.
Selain jemput bola ke sekolah, lanjut Emila, pencapaian tersebut juga karena adanya program diskon harga belanja barang untuk anak yang memiliki KIA melalui kerjasama dengan para pelaku usaha makanan, minuman dan lainnya di Banda Aceh.
"Program ini masih berlanjut, dan kita sedang menjajaki dengan beberapa jenis usaha lain untuk membahagiakan anak-anak melalui program ceria KIA," katanya.
Emila menyampaikan, sangat banyak manfaatnya jika anak sudah mengantongi KIA, yaitu melindungi pemenuhan hak anak, menjamin akses sarana umum, mencegah terjadinya perdagangan anak.
Kemudian, menjadi bukti identifikasi diri saat anak sewaktu-waktu mengalami peristiwa buruk, serta memudahkan anak untuk mendapatkan pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, imigrasi, perbankan dan transportasi.
Karena itu, Emila mengimbau kepada masyarakat Banda Aceh untuk dapat segera mengurus kartu identitas anak nya, mengingat KIA itu begitu besar manfaatnya.
"Kita mengimbau masyarakat segera mengurus KIA, banyak sekali kegunaan dan manfaatnya. Disamping sebagai identitas pengenal, juga ada berbagai promo menarik lainnya, dan semua urusan gratis," demikian Emila Sovayana.
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025